Berita Prabumulih
Ceritakan Perangai Suaminya, Puspa Dewi: Anak Perempuan Lihat Saya Hendak Dibunuh
Firmansyah yang merupakan pelaku penganiayaan terhadap istrinya Puspa Dewi yang nyaris tewas di kota Prabumulih diduga memiliki keperibadian ganda.
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Firmansyah yang merupakan pelaku penganiayaan terhadap istrinya Puspa Dewi yang nyaris tewas di kota Prabumulih diduga memiliki keperibadian ganda.
Puspa Dewi yang dibincangi di RSUD Prabumulih mengakui sang suami terkadang berprilaku sangat sayang lalu tiba-tiba berubah menjadi pemarah dan itu terjadi terus berulang-ulang.
"Suami itu kadang sayang sekali dan kadang temperamen marah-marah, kadang baik dan kadang tiba-tiba jadi pemarah," ungkap Puspa Dewi diwawancarai sejumlah wartawan, kemarin.
Puspa Dewi menuturkan, sebelum kejadian penganiayaan terhadap dirinya tidak ada masalah dengan sang suami bahkan sempat menunaikan sahur dan salat subuh bersama.
"Kami sempat subuh dan sahur bersama tapi tidak tau tiba-tiba dia ingin membunuh saya," katanya.
Baca juga: Dewan Minta Rusunawa Segera Ditempati Pasca Jadi Aset Prabumulih
Ibu dua anak itu mengaku dirinya selesai sahur berpamitan tidur lebih dulu dengan sang suami, lalu tiba-tiba dirinya terbangun dengan kondisi Firmansyah diatas perutnya dengan tangan kiri mencekik leher dan tangan kanan memasukkan tangannya ke mulut.
"Saya bangun leher saya dicekik dan tangan saya dimasukkannya ke leher sampai tulang tenggorokan, dia mau bunuh saya. Lalu ada adik saya sama tetangga teriak-teriak diluar minta buka kan pintu," ungkapnya.
Diduga panik dengan teriakan itu, Firmansyah kemudian mengambil handphone dan uang arisan Puspa Dewi dan membuka pintu lalu kabur.
"Tidak tau kenapa dia mau bunuh aku, kalau masalah sering (cekcok) tapi masalah ekonomi rumah tangga, dia memang sering kasar, kalau salah jawab saja memukul, jambak rambut dan nendang," ceritanya dengan suara serak.
Puspa Dewi mengaku sakit dibagian badan karena jari tangan putus seperti dimutilasi dan patah serta kepala bocor kelihatan.
"Kepala saya pecah kelihatan otak, kalau kata saksi yang melihat dipukul pakai kayu pelawan di dekat saya. Kejadian itu disaksikan anak perempuan saya yang kecil umur 4 tahun, saat dia ingin bunuh saya," katanya seraya menyebutkan anaknya laki-laki umur 12 tahun tidak diketahuinya lagi ada dimana.
Puspa Dewi berharap petugas kepolisian bekerja dan menangkap sang suami sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah menganiaya dirinya.
"Harapan saya semoga segera ditangkap biar bisa bertanggungjawab," harapnya.
Hal yang sama disampaikan Milawati ibu korban yang mengharapkan pelaku segera diringkus sehingga bisa diberikan hukum setimpal dengan perbuatannya.