Surabaya dan Bali Sepi, Mahasiswi Jakarta Pindah Jadi Mucikari ke Lombok, Sudah Layani 37 Pelanggan
Surabaya dan Bali Sepi, Mahasiswi Jakarta Pindah Jadi Mucikari ke Lombok, Sehari Bisa Layani 5 Pria
Baru tanggal 2 April, DT dan NA menyusul ke Kota Mataram dan menginap di hotel berbintang tersebut.
"Karena di sini banyak permintaan," katanya.
Para pelanggan memesan layanan prostitusi secara online melalui aplikasi MiChat.
Meski baru beroperasi lima hari, namun mereka mendapatkan banyak pelanggan.
Total ada 37 lelaki hidung belang yang telah mereka layani.
"Satu orang sudah melayani 16 pelanggan, satu hari dia bisa melayani 5 orang," ungkap Baiq Dewi.
Soal harga, kata Baiq Dewi, tergantung kesepakatan antar mereka. Tarif berhubungan badan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,6 juta.
"Yang memesan orang-orang di sekitar sini," ujarnya.
Mengenai siapa saja lelaki hidung belang yang memesan, kepolisian masih mendalami.
Kasus tersebut masih terus dikembangkan Polda NTB. Termasuk para pihak yang terlibat dalam prostitusi online tersebut.
Baca juga: Polemik dan Drama di Partai Demokrat Dimenangkan Oleh Presiden Jokowi, Bukan AHY Atau SBY, Terungkap
Baca juga: Kuasa Hukum Rizieq Shihab Marah Besar Usai Terduga Teroris Condet Ngaku Sebagai Anggota FPI
Baca juga: Babak Baru Penembakan Laskar FPI, 3 Personel Polda Metro Jaya Ditetapkan Sebagai Tersangka
Penangkapan Lain
Satreskrim Polresta Mataram mengungkap prostitusi online dan menangkap wanita berinsial NM (27), warga Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
NM diduga berperan sebagai muncikari.
Dia diduga bukan muncikari sembarangan.
Meski hanya memiliki tiga anak buah untuk ditawarkan kepada pelanggan, tarif yang ditawarkan cukup mahal.