Fahri Hamzah Kembali Bela Presiden Jokowi, Sebut Soal 3 Periode Bukan Idenya 'Saya Tanya Langsung'

Fahri Hamzah Kembali Bela Presiden Jokowi, Sebut Soal 3 Periode Bukan Idenya 'Saya Tanya Langsung'

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews
Fahri Hamzah Kembali Bela Presiden Jokowi, Sebut Soal 3 Periode Bukan Idenya 'Saya Tanya Langsung' 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sering berseteru. Kali ini Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah kembali membela Persiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu tak lepas dari isu masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Fahri Hamzah mengaku sempat dua kali bertanya kepada Presiden Jokowi mengenai wacana masa jabatan presiden tiga periode.

Hal itu ia sampaikan terkait wacana masa jabatan presiden tiga periode yang sedang mengemuka.

Fahri merupakan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019.

"Saya sendiri pernah dua kali bertanya langsung kepada presiden soal ini. Sebelum berakhir jabatan saya tanya dan setelah berakhir saya tanya," kata Fahri yang dikutip TribunJakarta.com melalui akun youtube Fahri Hamzah Official, Sabtu (20/3/2021).

Fahri Hamzah mengatakan Presiden Jokowi tetap menjabat dengan ucapannya sama kepada dirinya.
"Jawabannya itu bulat, saya (Jokowi) tidak mau dikenang sebagai orang yang menginginkan jabatan kembali. Apalagi itu memerlukan perubahan konstitusi," kata Fahri Hamzah.

Fahri pun menduga wacana masa jabatan presiden tiga periode bukanlah dari Jokowi. Ia pun memiliki dua dugaan terkait wacana yang berhembus tersebut.

"Dugaan saya yang pertama, kalau kita tidak naif, berita di sosial media yang sering terjadi dan kita overacting dengan berita itu," ujar Fahri Hamzah.

Dugaan kedua, kata Fahri, terdapat kelompok yang menghebuskan isu tersebut untuk kepetingan sendiri.

Kelompok tersebut, ujarnya, perlu ditelusuri.

"Siapa mereka ini dan untuk apa mereka merancang hal seperti ini, itu yang saya kira kita lacak," imbuhnya.

Fahri Hamzah mengungkapkan adanya kebiasaan jelek saat ini dimana terdapat isu yang dibesar-besarkan padahal bukan dari pihak yang resmi.

"Sebenarnya ini sih sudah selesai di tingkat presiden. Ini bukan isu bersumber dari presiden," ujar Fahri.

Baca juga: Mengintip Kekayaan Erick Thohir, Salah Satu Pemilik Terbesar Saham Persis Solo, Capai Rp 2,3 Triliun

Kata Bekas Anak Buah Prabowo

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengakui bahwa dirinya adalah orang yang mengusulkan jabatan 3 periode presiden.

Hal itu dilakukan Arief Poyuono untuk menampar, menjerumuskan dan cari muka ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Arief Pouyono dalam diskusi bertajuk Misteri 2024 yang disiarkan kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu (20/3/2021).

"Misalnya kata Pak Jokowi, dia bilang menampar, menjerumuskan atau cari muka, saya itu ketiga-tiganya," kata Arief Puyono.

"Memang saya mau nampar Pak Jokowi, mau menjerumuskan Pak Jokowi dan cari muka," tambahnya.

Arief pun menjelaskan maksud omongannya tersebut.

Menurutnya, Presiden Jokowi harus sadar bahwa sebagai seorang pemimpin yang memang masih sangat diinginkan masyarakat Indonesia.

Terutama, untuk menyelamatkan rakyat pada saat pandemi Covid-19 ini.

"Bahwa saya menunjukkan muka saya sebagai rakyat ke Jokowi, bahwa Pak Jokowi bahwa bapak itu harus menyelamatkan negeri ini. Anda dibutuhkan kembali untuk 1 periode," jelas Arief Poyuono.

Ia pun menyadari bahwa, Presiden Jokowi telah menegaskan akan patuh terhadap konstitusi dimana masa jabatan Presiden hanya 2 periode.

Namun, ia pun memiliki keyakinan Jokowi akan mau menjabat kembali jika rakyat menginginkan.

"Kalau rakyat yang mendesak dengan jumlah besar, saya pikir dia akan mau. Dukungan rakyat sangat besar, sekali saya pikir Pak Jokowi akan mau ya," ucap Arief.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri juga pernah menanggapi wacana terkait masa jabatan presiden sampai tiga periode seiring dengan isu akan dilakukannya amendemen UUD 1946.

Ketika itu, Presiden Jokowi menegaskan menolak wacana mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu satu, ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka. Padahal saya sudah punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja,” kata Jokowi di Istana Merdeka pada Senin 2 Desember 2019.

Baca juga: Loyalis Anas Urbaningrum Sebut Tak Menyangka Bisa Berkhianat, Ngaku Kena Prank SBY

Respon Jokowi

Presiden Joko Widodo kembali menegaskan sikapnya bahwa dirinya adalah presiden yang dipilih langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi.

Oleh karena itu, pemerintahannya akan berjalan tegak lurus dengan konstitusi tersebut.

"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah," ujar Presiden dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 15 Maret 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menegaskan sama sekali tak memiliki niat untuk menjadi presiden tiga periode.

Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur masa jabatan presiden selama dua periode yang tentunya harus dipatuhi bersama.

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," tuturnya.

Menurutnya, di tengah pandemi saat ini, semestinya seluruh pihak mencegah adanya kegaduhan baru dan bersama-sama seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu membawa Indonesia keluar dari krisis pandemi dan menuju lompatan kemajuan baru.

"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," kata Presiden.

Baca juga: Tidak Ada Larangan Mudik, Ahli Epidemiologi: Kita Sebenarnya Khawatir

Respon KSP

Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki hasrat sama sekali untuk masa jabatan presiden tiga periode.

Presiden sampai dengan saat ini masih memegang komitmen reformasi tentang pembatasan periode masa jabatan presiden dua periode

"Beberapa hari ini di masyarakat berkembang isu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan masa jabatan Presiden tiga periode melalui amandemen UUD 1945. Isu itu berkembang sedemikian rupa yang kemudian memicu kontroversi ditengah masyarakat," kata dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Selasa, (16/3/2021).

Menurutnya, wacana masa jabatan presiden tiga periode ini sesungguhnya sudah muncul sejak periode kedua Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Wacana tersebut kini dihembuskan oleh beberapa pihak dengan agenda tersembunyi, yang pada intinya ingin menjerumuskan presiden.

"Pihak-pihak ini ingin mengganggu stabilitas politik dan mengalihkan konsentrasi kerja presiden dalam mengatasi pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi dan kerja-kerja pembangunan lainnya," katanya.

Ia menambahakan bahwa Presiden berkomitmen merawat warisan reformasi.

Oleh karena itu ia meminta wacana bahwa Jokowi menghendaki amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan 3 (tiga) periode) dihentikan.

" Jangan mengganggu ketenangan masyarakat dengan agenda yang tersembunyi," pungkasnya.

Wacana Presiden 3 Periode

Sebelumnya diberitakan, Mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengungkapkan kecurigaannya terkait adanya upaya dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menguasai semua lembaga tinggi negara.

Hal itu disampaikannya melalui akun YouTube Amien Rais Official, pada Minggu (14/3/2021).

"Tentu ini sangat berbahaya. Jadi sekarang sudah ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya," ujar Amien.

Pendiri Partai Ummat itu juga curiga, rezim Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal.

Amien mengatakan, satu di antara dua pasal itu di antaranya merubah pasal agar Presiden Jokowi bisa kembali memimpin dalam tiga periode.

Namun, Amien menegaskan bahwa semua hal itu masih menjadi dugaannya.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki."

"Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," ungkap Amien. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Fahri Hamzah Pernah Dua Kali Tanya Jokowi Soal 3 Periode, Apa Jawaban Sang Presiden.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved