Patah Tangan Kiri, Perjuangan Bocah SMP Selamatkan Diri dari Bus Terjun ke Jurang, Lompat Jendela
Bus nahas itu lalu mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumeda
Saat itu, kata dia, warga setempat berada di atas jurang atau di Tikungan Cae.
Kemudian, warga banyak yang menolongnya.
Saat itu dalam kondisi gelap karena tiang listrik di sekitar lokasi itu juga dihantam bus tersebut.
Akibat kecelakaan tersebut ia hanya mengalami patah tangan kiri dan tidak ada lagi luka yang serius.
"Ini hanya tangan (patah), akibat tertumpuk orang," katanya.

Baca juga: Tangis Histeris Tunangan Korban Tewas Bus Terjun ke Jurang, Video Call Terakhir Minta Jemput Ayah
Baca juga: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Teriak Penumpang saat Bus Terjun ke Jurang di Sumedang, 27 Orang Tewas
Baca juga: Eha Buka Baju Selamatkan Diri setelah Bus Terjun ke Jurang, Lari ke Rumah Warga Kenakan Selimut Jok
29 Orang Korban Tewas
Korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang kembali bertambah, pada Kamis (11/3/2021) sore.
Hingga pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia bertambah dua orang, sehingga totalnya menjadi 29 orang. Kedua korban tersebut meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD Sumedang.
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto membenarkan adanya penambahan dua korban yang meninggal dunia hingga jumlahnya menjadi 29 orang tersebut.
"Betul, baru saja atas nama Ny Euis dan Ny Mamah," ujar Eko kepada Tribun Jabar melalui pesan singkat.
Eko mengatakan, untuk korban atas nama Euis (46) warga Jalan Mayor Dedeng I, Dusun Palasari, RT 20/7, Kabupaten Subang. Sedangkan Mamah (45) merupakan warga Dusun Pakuhaji, Kecamatan Ciasalak, Kabupaten Subang.
Sebelumnya, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, akibat kecelakaan ini, korban meninggal dunia mencapai 27 orang dan penumpang yang mengalami luka-luka sebanyak 39 orang.
"Sekarang kami masih proses penyerahan korban ke keluarganya karena semua korban hampir semuanya dari Kabupaten Subang," ucapnya.