Patah Tangan Kiri, Perjuangan Bocah SMP Selamatkan Diri dari Bus Terjun ke Jurang, Lompat Jendela
Bus nahas itu lalu mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumeda
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNSUMSEL.COM, SUMEDANG - Masih teringat di dalam benak Sandi Aliyudin, siswa SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang, bagaimana bus terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Wado, Rabu (10/3/2021) petang.
Mengalami patah tangan, Sandi bersyukur bisa selamat dari kecelakaan maut yang merenggut 29 nyawa itu.
Kini Sandi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Kamis (11/3/2021), kemarin.
Siswa kelas VII SMP merupakan satu dari puluhan bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB.
Bus nahas itu lalu mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Sandi mengetahui betul detik-detik kecelakaan bus tersebut hingga akhirnya terjun ke jurang dan menyebabkan 29 orang meninggal dunia akibat insiden kecelakaan tersebut.
"Awalnya (bus) oleng, kehilangan kendali terus remnya blong," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (11/3/2021).
Ia mengatakan, sebelum bus itu terjun ke dalam jurang, penumpang tidak berteriak.

Namun banyak yang beristigfar sesaat sebelum bus tersebut mengalami kecelakaan maut.
"Saat bus terguling, banyak yang berada di dalam bus, dan ada juga yang pada keluar," katanya.
Sedangkan, ia saat itu masih sadar dan masih bisa keluar dari dalam.
Ia keluar ketika bus itu sudah dalam posisi terguling di dalam jurang.
"Aku langsung keluar, lompat dari jendela," ucap Sandi.
Setelah berhasil keluar, Sandi mengatakan melihat sudah banyak warga yang siap untuk menolong.