Fakta Baru Oknum Polisi Bunuh 2 Gadis, Sempat Dibawa ke Hotel, Sengaja Buang Jasad di Tempat Berbeda
Kasubdit Humas AKBP MP Nainggolan menerangkan, setelah permasalahan terjadi di RTP, Roni Saputra kemudian membawa kedua korban tersebut ke hotel.
Namun, setelah dibunuh, kedua jasad dibuang secara terpisah untuk mengelabuhi polisi, bahwa itu bukan korban pembunuhan.
"Korban dihabisi dengan cara dicekik," kata Nainggolan.
Saat ini, sambung Nainggolan, tersangka telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan. Aipda tersebut ditangkap di kediamannya kawasan Medan Marelan.
Namun, ketika ditanya lebih jauh, Nainggolan enggan berkomentar. Dia hanya menandaskan, kasus itu akan dirilis pihak Polres Pelabuhan Belawan.
"Ditangkap di rumahnya, kawanan Marelan," pungkas Nainggolan.
Sempat Dikabarkan Hilang
Korban Rizak Fitria sempat dikabarkan hilang setelah pamit dari rumahnya.
Adik korban, Fairus bahwa sejak hilang pada 20 Februari, keluarga tak henti-hentinya mencari ke rumah rekan-rekannya di Medan Labuhan.
"Bapak mamak terus cari dari sabtu malam sampai pagi, semua rumah kawannya ditanyai di Labuhan ini, sampai datangi rumah cowoknya. Terus kata cowoknya enggak ada komunikasi dua hari ini," tuturnya saat diwawancarai tribunmedan.com.
Ia menyebutkan bahwa sampai pada Hari Minggu (21/2/2021) keluarga bertanya pada paranormal.
Hingga paranormal tersebut mengatakan bahwa keberadaan kakaknya di Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli, Medan.
"Sampai nanyak orang pintar, katanya di Titi Papan, pergi kesana udah enggak ada lagi, katanya terlambat," cetusnya.
Fairus menyebutkan bahwa pihak kepolisian Polres Belawan tempat kakaknya bekerja telah mendatangi keluarga dan berjanji akan menangkap pelaku.
"Polisinya datang ke rumah waktu pagi ditemukan itu. Di situ mereka janji sama bapak mamak bahwa pelaku akan segera ditangkap," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sosok teman kakaknya bernama Aprilia Cinta yang juga ditemukan tewas adalah temannya satu sekolah.
"Saya kenal sama temannya kakak itu, dia satu sekolah dengan saya, satu SMP, memang mereka berteman," jelasnya.
Lebih lanjut, Fairus menuturkan bahwa keluarga berharap agar pelaku segera dihukum mati sesuai perbuatan kejinya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Medan)