Update 7 Warga Muratara Tertimbun Tambang Emas: Tiga Orang Masih Dirawat di Puskesmas
Tiga dari tujuh warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang tertimbun longsor saat mencari emas masih dirawat.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana

Kepala Desa Sosokan, Sagiman tidak mengetahui secara pasti lokasi tambang ilegal itu, namun yang jelas di wilayah perbatasan Provinsi Sumsel dan Jambi.
"Iya benar, alhamdulillah berhasil dievakuasi, semuanya selamat," kata Sagiman dikonfirmasi Minggu (14/2/2021).
Sagiman menyebut dari ketujuh warganya itu, empat orang mengalami cedera ringan dan sedang, dirawat di rumahnya masing-masing.
Sedangkan tiga orang lainnya mengalami cedera cukup serius sehingga masih dirawat di Puskesmas setempat.
Informasi yang diterima Tribunsumsel.com, ketujuh warga Muratara tersebut mencari emas di dalam lobang yang sebelumnya sudah digali excavator.
Para penambang menyebutnya mencari emas dengan teknik 'nebeng' yaitu berburu batu ore yang mengandung emas di lereng tebing galian.
Nahas saat sedang mencari emas, tanah tebing galian tersebut tiba-tiba longsor dan menimpa mereka.
Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
Rekan-rekan korban yang melihat kejadian langsung berusaha menolong korban yang tertimbun longsor dengan menggunakan alat berat.
Para korban berhasil dievakuasi dari timbunan longsor dan langsung dibawa ke Kabupaten Muratara.
Camat Ulu Rawas, Mukhtaredi mengaku memang banyak warganya yang mengadu nasib di lokasi tambang emas rakyat di Provinsi Jambi.
Namun Camat Mukhtaredi tidak mengetahui jumlah warganya yang berburu emas di provinsi tetangga itu.
Banyak warga yang mencari emas di sana karena dikira cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Ya mungkin cukup menjanjikan, warga kita banyak di sana, kalau jumlahnya kurang tahu saya," ujar Mukhtaredi.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengabaikan keselamatan diri saat mencari rezeki.
Apalagi warga yang melakukan penambangan emas secara ilegal karena aktivitas itu mengancam nyawa.
"Imbauan kami selaku pemerintah jangan berlebihan mencari rezeki sampai mengabaikan keselamatan," tuturnya.