Berita Kriminal Palembang

'Saya Mau Pisah Saja', Derita Ibu Muda di Palembang Sering Dipukuli Suami, Lagi Hamil Anak Ke-2

KA sendiri mengaku tidak tahan lagi dengan perbuatan pelaku yang suka ringan tangan terhadap dirinya.

Editor: Vanda Rosetiati
tribunsumsel.com/khoiril
Seringkali dipukuli, seorang ibu muda yang sedang hamil anak kedua di Palembang melaporkan suami ke polisi, Rabu (10/2/2021). Gambar Ilustrasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak tahan sering dipukuli suami, seorang ibu muda berinisial KA (19), warga Jalan Merdeka Lorong Roda Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Palembang, memutuskan meminta berpisah (cerai) kepada suami sahnya bernisial IA.

Menurut ibu muda ini, tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sudah seringkali. Perlakuan kasar diterima bila terjadi sedikit saja selisih paham kemudian bertengkar dan pelaku langsung melakukan pemukulan terhadapnya.

Terakhir pemukulan yang membuat korban dan keluarganya tidak terima terjadi, Selasa (9/2/2021) sekitar pukul 13.00 di rumahnya.

Di hari yang sama korban akhirnya melaporkan perbuatan pelaku ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

Kejadian tersebut berawal saat korban baru pulang dari rumah nenek dan tiba di rumahnya. Saat itu anak korban yang pertama menangis, sementara pelaku sedang tidur. Lalu korban membangunkan pelaku sembari berkata "Giliran Bang jaga Gibran. Saya ini capek, mau makan saja susah".

Usai mendengar kalimat tersebut, pelaku langsung bangun dan memukul kepala korban dengan tangan kosong. Pelaku kemudian tidur lagi, sementara korban karena sakit dipukul suami sendiri hanya bisa menangis sambil tiduran di samping anaknya.

Dalam tangisnya, korban berucap "Saya mau pisah saja kalau dipukuli seperti ini terus".

Ternyata membuat pelaku kalap, dan kembali bangun dari tidurnya pelaku langsung memukul muka korban. Usai memukul korban, pelaku langsung lari keluar rumah.

Korban yang kesakitan dipukul hanya bisa menjerit sehingga mengundang kedatangan ayahnya kerumah.

Setelah dilihat ternyata terdapat luka memar di bagian muka dan pipi sebelah kiri. Tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, akhirnya menyuruh korban untuk melapor ke polisi saja.

Ketika diwawancarai, KA sendiri mengaku tidak tahan lagi dengan perbuatan pelaku yang suka ringan tangan terhadap dirinya.

Isu Kudeta Demokrat, Pengamat Politik Unsri: Ujian Bagi AHY

Dituntut Hukuman Mati, Terdakwa Kurir 17,9 Kg Sabu Ngaku Sakit Perut, Agenda Sidang Putusan Ditunda

Tidak Asal Lipat Untuk Tutup Kepala, 3 Tanjak Palembang Diakui Kemendikbud RI, Berikut Filosofinya

"Saya melapor ke polisi karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga kak," kata ibu anak satu ini, Selasa (9/2/21).

Saat terjadi pemukulan di rumahnya, korban mengaku langsung lari ke rumah neneknya untuk berlindung. Kemudian, setelah berdiskusi akhirnya korban disuruh membuat laporan ke polisi.

"Sudah sering saya dipukuli, tetapi baru terbongkar langsung di ketahui ayah baru kali ini karena saat ini tinggal menumpang di rumah ayah. Sebelumnya tinggal di rumah sendiri (pisah) mengontrak," urainya.

Kiki menuturkan kalau saat ini sudah tidak tahan dengan perlakuan suami. Walaupun saat ini dirinya sedang mengandung anak ke-2 sudah masuk 7 bulan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved