Anggarkan Rp 479 Miliar, Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah akan diberi bantuan Rp 1,4 juta.

Menurut Budi, bantuan tersebut sebagian besar untuk pembelian obat-obatan.

Secara keseluruhan, pemerintah menganggarkan Rp 479 miliar untuk pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembelian obat-obatan dan vitamin bagi 273.662 orang pasien isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan untuk anggaran isolasi terpusat (rumah sakit dll) sebesar Rp 5 triliun.

Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (9/2/2021) menjelaskan, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan, akan diminta isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Jumlah pasien isoman ini didapat dari penerapan hitungan WHO dengan jumlah kasus positif di Indonesia. WHO menyatakan, dari satu juta kasus positif, 80 persen hanya butuh dirawat di rumah.

• Kondisi Terkini Ali Ngabalin Usai Dikabarkan Positif Covid-19: Allahu Akbar, Tuhan Maha Dahsyat

Sementara, 20 persen sisanya butuh dirawat di rumah sakit.

Atas dasar aturan WHO tersebut, Kemenkes kemudian menghitung berapa banyak anggaran yang diperlukan untuk isolasi mandiri.

Sesuai dengan protokol Kemenkes, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, akan diminta isoman di rumah.

"Kalau dia positif konfirmasi, kita kasih minimum obat-obatan, vitamin dan anti virus oseltamivir. Tapi kalau dia hanya kontak erat, kita hanya kasih vitamin-vitamin saja," jelas Budi.

Penjelasan Budi ini guna menjawab kritikan para anggota Komisi IX DPR soal anggaran isolasi mandiri, pada rapat sehari sebelumnya, Senin (8/2/2021).

Sejumlah anggota komisi IX mengkritisi anggaran isoman Kemenkes lantaran berpotensi menimbulkan penyimpangan.

• Menkes Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Bakal Naik Karena Pelaksanaan 3T, Jokowi DIminta Tak Panik

Anggota dewan Darul Siska misalnya, mempertanyakan bagaimana pengawasan Kemenkes agar anggaran tersebut tidak disalahgunakan.

Serta teknis pelaksanaan pemberian bantuan agar benar-benar diterima oleh pasien isoman.