Tanggapan Andi Mallarangeng Usai Moeldoko Ngaku Lupa Pernah Minta Jabatan ke SBY Lupa kan Bisa Bener

Tanggapan Andi Mallarangeng Usai Moeldoko Ngaku Lupa Pernah Minta Jabatan ke SBY Lupa kan Bisa Bener

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara, Ani Yudhoyono memberikan selamat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Letjen TNI Moeldoko (kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013). Letjen TNI Moeldoko menggantikan pejabat lama, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun. (FOTO DOKUMENTASI). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Moeldoko masih terus menjadi perhatian publik.

Hal itu tak lepas dari pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang menyebut ada pihak yang ingin mengkudeta posisinya.

Dan nama Moeldoko merupakan nama yang paling disebutkan.

Politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng terbahak saat membahas konferensi pers yang digelar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

Sebelumnya, Moeldoko mengaku tak ingat pada 2015 pernah meminta jabatan pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Moeldoko diisukan pernah meminta dijadikan Ketua Umum Partai Demokrat.  

Isu tersebut mencuat seiring dengan ribut soal gerakan ambil alih Partai Demokrat.

"Yang saya dengar tadi di ujung wawancara dengan Pak Moeldoko ada wartawan yang tanya," ucap Andi, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (3/2/2021).

"'Benar enggak 2015 Pak Moeldoko datang, masih panglima TNI waktu itu, lalu bertanya apakah Pak Moeldoko mengusulkan Pak Marzuki Alie sebagai sekjen?'."

Sambil terbahak, Andi mengaku ragu dengan jawaban Moeldoko.

Ia menganggap, Moeldoko tak mungkin melupakan momen penting yang terjadi 2015 lalu.

"Itu pertanyaan wartawan, kemudian dijawab Pak Moeldoko 'Aduh lupa saya, 2015 sudah lupa'," ucap Andi.

"Tanya Pak Moeldoko, masa lupa?"

"Tanya Pak Moeldoko, suruh pikir baik-baik, mungkin kurang dipikir baik-baik."

Menurut Andi, 2015 lalu, Moeldoko masih menjabat sebagai panglima TNI.

Karena itu, Moeldoko seharusnya belum diperbolehkan mencampuri urusan partai.

"Karena 2015 itu dia masih panglima TNI, masih pakaian dinas itu," kata Andi.

"Belum bisa ikut-ikutan urusan partai, tapi tanya baik-baik dia, lupa kan bisa benar."

Di sisi lain, mantan sekjen Demokrat, Marzuki Alie mengaku tak mengetahui kabar tersebut.

Meski di 2015 ia masih menjabat di Demokrat, Marzuki Alie menyebut tak tahu jika Moeldoko pernah meminta jabatan pada SBY.

"Saya malah enggak tahu," kata Marzuki Alie.

"Gimana saya mau tahu, saya aja sering disebut orang tapi saya tidak tahu."

"Sepanjang saya di pimpinan partai, seseorang yang pengin jadi gubernur, tiba-tiba dia punya kartu anggota."

"Partai ini partai terbuka dan kita usung sebagai kader partai," tukasnya.

Partai Demokrat Akhirnya Angkat Bicara Usai Jokowi Tak Balas Surat AHY Terkait Isu Kudeta

Blak-blakan Marzuki Alie Jawab Isu Jadi Sekjen Jika Demokrat Diambil Alih Moeldoko : Saya nggak Mau

Rocky Gerung Sebut Moeldoko Hanya Cari Pelindungan Saat Sebut Nama Luhut di Isu Kudeta Demokrat

Akhirnya Istana Bicara, Usai Presiden Jokowi Disurati Oleh AHY Terkait Isu Kudeta Partai Demokrat

Klarifikasi Moeldoko

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, membantah tudingan yang menyebutnya tergabung dalam gerakan kudeta Partai Demokrat.

Ia bahkan mewanti-wati pihak yang mencuatkan isu tersebut.

Hal itu diungkap Moeldoko dalam konferensi pers yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Rabu (3/2/2021).

Moeldoko mengaku tudingan merebut posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hanyalah lelucon.

Ia pun membantah isu yang menyebutnya sudah menyiapkan posko untuk mengudeta AHY.

"Direbut gimana? Pengertian direbut kan lucu itu," ujar Moeldoko.

"Posko? Yang enggak-enggak aja."

Moeldoko menyebut, isu-isu itu dikembangkan hanya untuk menarik simpati.

Ia pun menyebut Demokrat tak perlu lagin melempar tudingan ke sejumlah pejabat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini persepsi-persepsi yang dikembangkan jangan terus membangun hal seperti itu, menarik simpati orang lain," ujar Moeldoko.

"Halah udah enggak zamannya kayak gitu."

"Jangan lagi nembak kanan kiri, Menko Polhukam ditembaklah, Pak Yasonna Laoly ditembaklah, PKB ditembak, NasDem ditembak," sambungnya.

Karena itu, Moeldoko lantas mewanti-wanti Demokrat agar tak terus melayangkan berita bohong.

"Apa urusannya itu? Ketawa semua itu, apa urusannya tapi juga marah," jelas Moeldoko.

"Jadi saya ingatkan, hati-hati jangan memfitnah orang."

"Saya udah ingatkan itu."

Saat ditanya soal pertemuannya dengan sejumlah pihak, Moeldoko mengakuinya.

Namun, ia menyebut pertemuan tersebut tak memiliki agenda khusus seperti yang dituduhkan.

"Masa gue hitung, banyak kali itu kita ketemu," ucap Moeldoko.

"Saya tidak peduli siapa, orang saya cuma datang, ngobrol aja gitu."

"Saya enggak ngerti ya, menurut saya enggak ada apa-apa." (TribunWow.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Andi Mallarangeng Terbahak saat Moeldoko Lupa Pernah Minta Jabatan ke SBY: Lupa Kan Bisa Benar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved