Berita Muratara

Bupati Syarif Menitikkan Air Mata Usai Dapat Penghargaan, 'Kami Pamit, Doakan di MK Ada Keadilan'

Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat tak kuasa menahan air mata saat bertatap muka dengan para pimpinan OPD, Kamis (4/2/2021). 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat tak kuasa menahan air mata saat bertatap muka dengan para pimpinan OPD di kediamannya di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Kamis (4/2/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat tak kuasa menahan air mata saat bertatap muka dengan para pimpinan OPD, Kamis (4/2/2021). 

Bertempat di kediamannya di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Bupati Syarif Hidayat mengucapkan terima kasih kepada OPD yang telah membantu pekerjaannya. 

"Tanpa dibantu bapak ibu saudara sekalian (Kepala OPD), semuanya tidak bisa kami lakukan, untuk itu saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya," tutur Syarif sembari mengusap air mata.

Syarif menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muratara andai ada kebijakannya yang salah selama memimpin. 

"Andaikan ada salah kebijakan selama kami memimpin, saya mohon maaf, itulah yang dapat kami kerjakan," imbuhnya. 

Syarif mengatakan Kabupaten Muratara sudah banyak kemajuan selama kepemimpinannya, baik infrastruktur dasar, pemberdayaan SDM, maupun di bidang keagamaan.

"Infrastruktur dasar sudah banyak kita laksanakan dan selesai, bukan hanya itu, bidang pemberdayaan SDM dan keagamaan juga kita perhatikan, bagi saya itu biasa, mengemban amanat rakyat," katanya. 

Pada kesempatan itu juga, Syarif Hidayat mengisyaratkan belum menerima sepenuhnya atas kekalahannya di Pilkada Muratara 2020 karena meyakini ada kecurangan. 

Syarif juga meminta doa kepada para kepala OPD agar diberikan keadilan dari Mahkamah Konstitusi yang saat ini tengah berproses penggugatan hasil Pilkada.

"Kita tidak bisa berbuat banyak, doakan di MK dapat keadilan yang seadil-adilnya, kami mungkin pamit hari ini, masa jabatan kami akan berakhir pada 17 Februari 2021," katanya. 

Syarif menambahkan, di akhir masa jabatannya, ia mendapat dua penghargaan yakni dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup Bengkulu dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penghargaan dari IAIN Curup berupa penganugerahan atas kepala daerah peduli pendidikan tinggi Islam.

Penghargaan dari BKKBN berupa Manggala Karya Kencana atas komitmen dalam menggerakkan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana untuk terwujudnya keluarga berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang.

"Bagi kami dua penghargaan ini sangat luar biasa, artinya yang apa yang kami kerjakan di Muratara ada penilaian khusus dari berbagai pihak," tutur Syarif. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved