Berita Ogan Ilir

Gadis 17 Tahun di Ogan Nyaris Diperkosa, Pelaku Bekap Mulut dan Seret Korban Masuk Kamar

Gadis 17 tahun asal Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir ini mengaku hampir menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pemuda desa.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Gadis di Tanjung Pinang Ogan Ilir nyaris diperkosa di rumahnya sendir, Rabu (14/1/2021). Modus pelaku numpang ke toilet. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Didampingi orang tuanya, ME mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ogan Ilir.

Gadis 17 tahun asal Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir ini mengaku hampir menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pemuda desa setempat.

"Kejadiannya kemarin sekitar jam 15.30 di rumah kami," kata ME didamping Arul ayahnya di Mapolres Ogan Ilir, Kamis (14/1/2021).

ME mengungkapkan, peristiwa tersebut berawal saat seorang pemuda yang tak dikenalnya datang ke rumah.

Pemuda tersebut menyerahkan uang sebesar Rp 100 ribu kepada ME untuk diberikan kepada ibunya.

"Dia bilang katanya ibu saya mau minjem duit. Orang (pelaku) itu ngaku, dia sama ibu saya sama-sama kerja di bengkel pandai besi. Jadi dia (pelaku) nganter uang pinjaman dari bos besi," ujar ME.

ME pun mengaku percaya dan menerima uang dari pelaku.

Setelah itu, pelaku meminta izin ke toilet kepada ME.

Karena tak curiga, ME yang sedang bersama seorang adiknya yang masih kecil di dalam rumah, mempersilakan pelaku masuk ke rumah.

"Saya tunjukkan toilet, dia masuk. Saya di dapur sedang beres-beres," ujar ME.

Tiba-tiba, ME mengaku dibekap dari belakang oleh pelaku dan diseret ke dalam kamar.

ME lalu berteriak dan memberikan perlawanan dengan meronta hingga mengundang perhatian warga sekitar.

"Posisi saya sudah diseret sampai ke kamar. Bibir saya luka karena kena sikut pelaku. Setelah teriak, orang-orang berdatangan dan pelaku kabur," kata ME yang merupakan mahasiswa semester 1 di salah satu perguruan tinggi di Ogan Ilir ini.

Setelah percobaan pemerkosaan ini, ME mengaku trauma dan tak tenang jika pelaku belum ditangkap aparat penegak hukum.

Sementara Arul, ayah ME mengaku ingin pelaku diadili baik secara hukum maupun kekeluargaan.

"Saya mau lihat itikad baiknya. Kalau pelaku tidak minta maaf, saya ingin dia ditangkap. Makanya sekarang sedang konsultasi dengan polisi," kata Arul.

Sementara polisi sudah menerima pengaduan korban dan akan menindaklanjutinya.

"Laporannya sudah diterima dan ditindaklanjuti Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA)," kata Kasatreskrim Polres Ogan Ilir, AKP Robi Sugara.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved