Korban Sriwijaya Air SJ 182 asal Sumsel

Ibunda Indah Syok, Ayah dan Adik Langsung Terbang ke Jakarta, Keluarga Gelar Takziah

Keluarga Indah Halima Putri menggelar takziah bertujuan agar diberikan mukjizat dan warga sungai Pinang itu dapat ditemukan dengan selamat.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO
Kondisi ibunda Indah Halima yang masih terbaring lemah dan syok mendengar kabar anaknya menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA --Indah Halima Putri yang terdaftar dalam manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Menimbulkan luka mendalam bagi keluarga besarnya.

Dari pantauan dirumah yang berada di Desa Sungai Pinang II, terlihat puluhan masyarakat dan sanak saudara memberikan dukungan dan doa kepada keluarga korban.

Dari keterangan Siti Nur, bibi korban menjelaskan jika dirinya sangat kehilangan sosok keponakan yang baik hati dan humoris.

"Indah itu anaknya ceria dan sering membuat saya ketawa terhadap lelucon yang disampaikan saat bertemu," kata Siti sembari meneteskan air mata duka, Minggu (10/1/2021).

Perihal kenyataan yang harus diterima keluarga atas kejadian naas tersebut.

Dijelaskan Siti, pihak keluarga pun melangsungkan takziah doa bersama yang bertujuan agar diberikan mukjizat dan Indah dapat ditemukan dengan selamat.

"Hanya doa yang dapat diperbuat, maka dari itu tadi siang kita memanjatkan doa bersama ibu-ibu disini. Sekalian membaca Al-quran dan Yasin,"

"Semoga saja doa yang kami panjatkan dapat di ijabah oleh Allah SWT dan seluruh penumpang dapat ditemukan dengan keadaan selamat," ujarnya penuh harap.

Dikatakan lebih lanjut, untuk mendapatkan informasi akurat, orang tua korban yakni Ridwan beserta adik laki-lakinya, Febri.

Memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 Palembang dengan tujuan Jakarta.

"Iya tadi siang mereka sudah sampai di Jakarta, dan kami masih menunggu perkembangan mengenai Indah, suami dan anaknya," pungkas Siti.

Indah bersama Suami dan Anak 

Salah satu pasangan suami istri Indah Halima Putri dan Rizki Wahyudi diketahui merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diperkirakan jatuh di perairan kepulauan seribu, Sabtu (9/1/2021) Kemarin.

Indah sendiri adalah warga Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sementara suaminya Rizki asal Kabupaten Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka. 

Pasangan yang tercatat menikah pada tanggal 18 Agustus 2018 lalu. Memiliki kisah cinta yang romantis.

Diceritakan Abdul Halik, bahwa keponakannya tersebut mengenal suaminya saat sama - sama sedang menempuh pendidikian S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) kota Palembang.

"Mereka ini pacaran sejak masih duduk di bangku perkuliahan. Kalau lama pacarannya setau saya sekitar 3 tahunan," ujar kakak dari ayah kandung Indah saat ditemui, Minggu (10/1/2021) siang.

Diceritakannya selama menjalin hubungan pacaran, keponakannya tersebut sempat mengajak Rizki ke rumah orang tuanya di Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang.

"Memang pas masih pacaran, pernah diajak kesini. Saya melihat juga si Rizki ini anak yang baik dan sopan santun kepada semua keluarga," kata Abdul.

Setelah menjalin hubungan yang cukup lama, Indah dan Rizki melangsungkan pernikahannya tepat ditanggal 18 Agustus 2018 lalu.

"Setelah menikah mereka berdua langsung pergi ke Pontianak. Karena memang suaminya bekerja di kementerian perhutanan disana,"

"Waktu hamil kemarin, Indah sempat pulang karena ingin melahirkan disini dan setelah itu barulah kembali lagi tinggal bersama suaminya di Pontianak," terangnya.

Diungkapkan Halik, bertepatan dengan libur natal dan tahun baru sehingga keponakan dan suaminya ingin menghabiskan liburan di Sungai Pinang.

Setelah liburan usai, mereka berencana membawa ibu dan keponakan dari Rizki untuk terbang ke Pontianak yang sebelumnya sempat terlebih dulu dijemput di kampung halaman Rizki.

"Dia tu sengaja pulang kesini karena liburan tahun baru bersama suami dan anak bayinya yang berusia 7 bulan.

Seminggu kemudian mereka menjemput ibu dan keponakan Rizki yang ada di Bangka untuk dibawa ke Pontianak," bebernya setelah kejadian jatuhnya pesawat tidak lagi mendapatkan kabar dari keponakannya tersebut.

Test Swab PCR Keluar Lebih Cepat dari Jadwal 

Indah Halimah Putri (26 tahun), sejatinya terbang ke Pontianak pada 10 Januari.

Perempuan asal Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir ini, sebelumnya bertolak dari Pangkalpinang, Bangka Belitung pada 4 Januari.

Menurut Ridwan, ayahanda Indah, putrinya itu mengungkapkan telah menjalani swab PCR test di Jakarta pada 8 Januari lalu.

"Kata anak saya, hasil swab keluar tanggal 10 Januari. Ya sudah, anak saya nunggu dulu," kata Ridwan saat ditemui di kediamannya di Sungai Pinang, Minggu (10/1/2021).

Swab tersebut dijalani empat orang yakni Indah, suaminya Rizki Wahyudi (27), mertuanya bernama Rosi Wahyuni dan seorang anggota keluarga lainnya bernama Nabila Anjani.

Ada satu orang lagi yang ikut perjalanan yakni Arkana Nadhif berusia 7 bulan yang merupakan putra pasangan Rizki dan Indah.

Namun ternyata, hasil swab keluar sehari lebih cepat dibanding jadwal semula.

"Kata Puput (nama panggilan kesayangan Indah), dia SMS saya bilang kalau swab test-nya ternyata keluar lebih cepat tanggal 9 Januari pagi dan hasilnya negatif. Akhirnya langsung pesan tiket pesawat hari itu juga," ujar Ridwan.

"Memang seharusnya terbang ke Pontianak tanggal 10 Januari. Tapi ternyata lebih cepat," ujarnya menambahkan.

SMS hasil swab test itu pun merupakan pesan terakhir Indah kepada ayahnya sebelum menumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak itu.

Setelah SMS dari Indah, pada petang harinya Ridwan mendapat informasi dari media sosial bahwa ada pesawat hilang kontak di Kepulauan Seribu.

Ia juga menerima daftar nama penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182, di mana ada nama Indah dan keempat anggota keluarga lainnya.

"Kami syok. Kemarin rasanya lidah Kelu sekali," ungkap Ridwan yang tampak tegar itu.

Saat ini Ridwan masih menuggu informasi dari keluarga di Jakarta.

"Nunggu kabar dari keponakan yang tinggal di Jakarta," kata Ridwan.

Ridwan, ayahanda Indah mengatakan, tak ada yang bisa diperbuat keluarga selain menunggu informasi terkini.

"Sedang menunggu dari pemberitaan. Sedang menunggu kabar dari kerabat di Jakarta juga," kata Ridwan saat ditemui di kediamannya di RT 07 Dusun IV Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Minggu (10/1/2021).

Ridwan mengungkapkan, Indah beberapa bulan terakhir tinggal di Sungai Pinang selama proses kehamilan hingga melahirkan.

Setelah melahirkan putra pertama pada Mei lalu, Indah tinggal bersama orang tuanya.

Sementara sang suami bernama Rizki Wahyudi (27 tahun), tinggal di Ketapang, Kalimantan Barat karena bekerja di Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Pada 15 Desember lalu, Rizki datang ke Sungai Pinang untuk menjemput Indah.

"Selama 10 hari menantu saya tinggal di sini. Tanggal 25 (Desember), Puput (nama panggilan kesayangan untuk Indah), anaknya dan suaminya pamit mau berangkat ke Pontianak. Tapi katanya mau ke Pangkalpinang (Bangka Belitung) dulu," ungkap Ridwan.

Berangkatlah tiga orang anggota keluarga itu, Indah, suaminya Rizki dan putranya Arkana Nadhif yang berusia 7 bulan itu.

Setiba di Pangkalpinang, keluarga ini tinggal terlebih dahulu di rumah ibunda Rizki bernama Rosi Wahyuni.

"Anak saya itu ke Pangkalpinang tujuannya mau jemput mertuanya dulu, ibunya Rizki. Sekitar sepuluh hari mereka di sana. Tanggal 4 Januari, mereka terbang ke Pontianak, tapi singgah dulu di Jakarta," terang Ridwan.

Anggota keluarga yang bertolak dari Pangkalpinang ke Jakarta pun menjadi lima orang.

Selain Indah, Rizki, Arkana dan Rosi, ada seorang anggota keluarga lainnya bernama Nabila Anjani.

Nabila diketahui merupakan saudara sepupu Rizki.

Tiba di Jakarta, keluarga ini melakukan swab PCR test pada 8 Januari lalu.

Menurut Ridwan, berdasarkan keterangan putrinya itu, hasil swab akan keluar dua hari kemudian atau pada 10 Januari.

"Tapi kata anak saya, swab test-nya ternyata keluar lebih cepat tanggal 9 Januari pagi. Akhirnya langsung pesan tiket pesawat hari itu juga," ujar Ridwan.

Menurutnya, Indah terakhir kali mengirim pesan mengenai hasil swab PCR test, beberapa jam sebelum terbang.

"Kemarin pukul 13.52, Puput SMS saya, katanya hasil PCR test-nya negatif," kata Ridwan

Menurut Ridwan, Indah juga sempat mengatakan bahwa pesawat yang ditumpanginya delay karena cuaca buruk.

"Kata Puput, pesawatnya delay karena hujan deras di Jakarta. Tapi delay berapa jam, dia tidak bilang," ujar Ridwan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved