Berita Palembang

Yani Warga 1 Ilir Tak Sengaja Temukan Candi Masa Peralihan Kerajaan Sriwijaya ke Kerajaan Palembang

Bangunan candi abad ke-12, ketika peralihan masa kerajaan Sriwijaya ke Kerajaan Palembang, tak sengaja ditemukan pria pencari manik-manik di 1 Ilir

Editor: Wawan Perdana
Kompas.com/ Aji YK Putra
Tim Balai Arkeologi Sumatera Selatan meneliti temuan bebatuan yang diduga candi abad ke 12 di kawasan lorong RH Umar, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Rabu (30/12/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bangunan candi abad ke-12, ketika peralihan masa kerajaan Sriwijaya ke Kerajaan Palembang, tak sengaja ditemukan pria pencari manik-manik di 1 Ilir, Kota Palembang.

Candi tersebut memiliki tinggi 44 sentimeter, panjang 40 sentimeter dan ketebalan 38 sentimeter.

Bangunan ini tak sengaja ditemukan oleh Yani, Warga kawasan lorong RH Umar, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan.

Awalnya, Yani sedang hendak mencari logam di sekitar lokasi dengan menggunakan alat metal detector, Senin (28/12/2020) sore kemarin.

Ia secara tak sengaja melihat tumpukan batu yang ada di semak-semak.

Tumpukan batu itu pun didekati oleh Yani sampai akhirnya ia laporkan ke Komunitas Pecinta Antik Kreatif Sriwijaya (Kompaks).

"Setelah itu kami gali bersama-sama sekitar 40 cm dan ternyata batu itu adalah bangunan candi," kata Yani saat berada di lokasi, Rabu (30/12/2020).

Tim Kompaks yang mengetahui itu adalah bangunan candi, langsung meneruskan temuan tersebut ke Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Selatan.

Selanjutnya peneliti langsung datang ke lokasi untuk melihat bangunan candi tersebut.

Menurut Yani, di lokasi penemuan sering didapati manik-manik serta logam ketika hujan.

Maka, ia bermaksud mencari barang tersebut dan malah menemukan tumpukan batu.

"Malahan dulu pernah ketemu manik-manik setan sebesar kelereng. Biasanya kalau hujan turun manik-manik itu akan ketemu," ujarnya.

Lokasi bangunan candi itu berada persisi di kawasan pemakaman pribadi milik warga setempat.

Mereka tak mengetahui secara pasti jika batu kapur tersebut adalah candi.

"Baru tahu ketika diteliti hari ini kalau itu adalah candi," ujarnya.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved