Berita Pendidikan

Dinas Pendidikan OKI Tetap Laksanakan Belajar Tatap Muka Pada 4 Januari 2021, Ini Alasannya

Berdasarkan update data di covid19.go.id, Selasa (29/12/2020), Kabupaten OKI saat ini berada di zona oranye (risiko penularan sedang)

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan OKI, Marlian 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) M Amin melalui Kasi Kurikulum, Marlian menegaskan, akan tetap menerapkan pembelajaran tatap muka bagi seluruh siswa jenjang pendidikan Paud, TK, SD dan SMP.

"Sesuai surat edaran yang telah dikeluarkan Bupati, penerapan belajar tatap muka tersebut telah ditetapkan pada tanggal 4 Januari 2021 mendatang," terangnya melalui sambungan telepon, Selasa (29/12/2020) sore.

Dijelaskan Marlian, perbedaan keputusan dengan Dinas Pendidikan Provinsi didasari atas kondisi masing-masing daerah yang memungkinkan.

"Iya wajar kalau provinsi ditunda karena di kota Palembang saat ini berada di zona merah. Sedangkan untuk Kabupaten OKI tergolong lebih aman karena berada di posisi zona kuning yang menuju ke zona hijau," ungkapnya atas dasar tersebut keputusan diambil.

Berdasarkan update data di covid19.go.id, Selasa (29/12/2020), Kabupaten OKI saat ini berada di zona oranye (risiko penularan sedang).

Baca juga: Kapolres Prabumulih Akan Bubarkan Keramaian dan Tutup Usaha Nekat Rayakan Tahun Baru

Mengingat tidak lama lagi proses belajar tatap muka akan diterapkan maka pihaknya telah mengumpulkan seluruh perwakilan sekolah dan wali murid untuk membuat surat perjanjian.

"Seminggu yang lalu kami telah mengadakan pertemuan dengan seluruh perwakilan sekolah. Di sana mereka sangat setuju dan mendukung agar segera diterapkan,"

"Selain itu juga, seluruh orang tua sudah membuat surat perjanjian dimana mereka sendiri yang menandatangani. Agar jika dikemudian hari ditemukan hal yang tidak diinginkan mereka tidak dapat menuntut," jelas Marlian.

Diingatkannya kembali syarat-syarat digelarnya pembelajaran tatap muka karena sekolah harus sangat mengindahkan protokol kesehatan Covid-19 supaya tidak menimbulkan klaster baru.

"Pastinya tiap sekolah itu harus menyiapkan sabun dan tempat cuci tangan yang airnya mengalir, kalau bisa tempat cuci tangannya harus banyak,"

"Pada pelaksanaannya nanti, itu pihak sekolah wajib menerapkan sistem shift. Karena dalam satu kelas jumlah siswa tidak lebih dari 18 orang dalam sekali pertemuan," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Sarwin salah seorang guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pembina Kayuagung menyambut baik rencana belajar tatap muka yang akan segera diterapkan.

Baca juga: Ini Syarat Sekolah Belajar Tatap Muka di Palembang, 96 Persen Belum Siap

"Kalau saya pribadi sebagai guru lebih senang mengajar sistem tatap muka. Karena dengan begitu kita bisa lebih dekat dan mengetahui perkembangan dari anak-anak didik," kata Sarwin.

"Selain itu juga dengan belajar tatap muka anak didik dapat lebih serius belajar dan cepat memahami pelajaran yang disampaikan. Semoga saja awal tahun nanti kami dapat mengajar secara langsung," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved