Keluarga Jokowi Disebut Bakal Bergabung Dengan Dinasti Politik Lain Untuk Perebutan Kekuasaan
Keluarga Jokowi Disebut Bakal Bergabung Dengan Dinasti Politik Lain Untuk Perebutan Kekuasaan
Politik Indonesia akan tetap sama, atau bahkan memburuk karena dinasti dan nepotisme akan menjadi normal baru,” imbuhnya.
Ikatan Keluarga dan dinasti politik meningkat
Awal yang mungkin dari dinasti politik Jokowi menggarisbawahi bagaimana beberapa keluarga politik telah berhasil mengakar dalam demokrasi muda Indonesia.
Kenaikannya yang meroket ke tampuk kekuasaan adalah unik karena kurangnya ikatan dengan elit politik atau latar belakang militer, yang merupakan alasan utama popularitasnya, tetapi ia mungkin meninggalkan masa jabatan terakhirnya setelah menetapkan warisan yang lebih akrab.
Pendukung utama presiden dan ketua PDIP, Megawati Sukarnoputri, adalah putri dari presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Dia menjadi kepala negara wanita pertama pada tahun 2001 dan putrinya Puan Maharani, yang saat ini menjadi Ketua DPR, disebut-sebut sebagai calon calon presiden.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut mendirikan Partai Demokrat, yang kini diketuai oleh putra tertuanya, mantan calon gubernur DKI Jakarta.
Putra kedua Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono adalah anggota parlemen.
Jokowi, telah meremehkan ambisi serupa untuk keluarganya, dengan mengatakan bahwa tawaran Gibran dan Bobby adalah milik mereka sendiri.
“Saya tidak pernah memaksa anak-anak saya mengikuti saya atau terjun ke politik, tidak ada hal seperti itu,” kata Jokowi dalam wawancara dengan Kompas TV, November lalu.
“Itu hak politik setiap warga negara, termasuk anak-anak saya,” lanjut Presiden.
Gibran Rakabuming menanggapi pembicaraan tentang dinasti yang sedang tumbuh dengan mengatakan dia tidak menjamin kemenangan dalam pemilihan.
“Ini kontes, bukan janji,” katanya setelah pencalonannya diumumkan pada Juli.
(Tribunnewswiki.com/SO)