Hansen Operator PT PAMA Ditemukan
Tertimbun Longsor 2 Bulan, Jasad Federik Hansen Sagala Ditemukan Masih di Dalam Kabin PC 400
Korban berhasil ditemukan dalam posisi masih berada di dalam kabin PC 400 yang korban operasionalkan terakhir kali saat peristiwa longsor itu terjadi.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Dua bulan melakukan pencarian secara maksimal sejak musibah tertimbun di lokasi pertambangan, tubuh Federik Hansen Sagala, Operator PC 400 PT Pama Persada Nusantara yang tertimbun lumpur yang longsor di Tambang Air Laya (TAL) Barat akhirnya ditemukan, Kamis (3/12/2020).
Jasadnya ditemukan masih berada di dalam kabin PC 400 yang dikendalikannya.
"Benar, berkat kerja keras semua tim rescue, baik PTBA, PAMA, dan tim pendukung lainnya, Alhamdulilah, korban yang tertimbun sudah berhasil ditemukan, dan kita turut berduka cita, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dan jenazahnya sudah dievakuasi sekitar pukul 02.45 tadi," kata Manager Humas,Komunikasi dan Adm Korporate PT Bukit Asam,Iko Gusman, Kamis (3/12/2020).
Menurut Iko, korban berhasil ditemukan dalam posisi masih berada di dalam kabin PC 400 yang korban operasionalkan terakhir kali saat peristiwa longsor itu terjadi.
Saat ini mereka akan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban terlebih dahulu.
Mereka akan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban terlebih dahulu. Akan dilakukan otopsi atau tidak tidak.
"Jika tidak, maka jenazahnya akan kita serahkan langsung ke pihak keluarga, tapi jika mau otopsi maka akan kita tindak lanjuti," kata Iko
" Ternyata posisi korban masih berada didalam cabin PC 400 itu, dan saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RS BAM Tanjung Enim,"katanya menegaskan.
Mudah Bergaul
Sebelumnya diberitakan Federik Hansen Sagala yang sehari-hari bertugas sebagai operator alat berat PT Pama Persada Nusantara, tertimbun longsor di Tambang Air Laya (TAL) Barat, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Kamis (1/10/2020).
Kabar musibah yang dialami Federik mengejutkan sesama teman sejawatnya.
Semasa hidupnya Hansen begitu rekannya menyapa Federik ini sebagai orang yang mudah bergaul.

FA (35) salah seorang rekan korban yang diwawancara Tribun saat ini menuturkan selama mengenal korban, korban adalah seorang pribadi yang menyenangkan.
"Orangnya ramah dan enak kalau diajak ngomong, dulu dia tinggal di BTN Mandala, dan sering barengan kalau mau berangkat dan pergi kerja,"
"Tapi sudah sekitar tiga bulan ini ia pindah ngontrak kalau gak salah di Desa Tanjung Raja atau Karang Raja, saya tidak tahu secara pasti lagi sekarang, karena sudah tidak satu shif dengan dia,"