Berita Lahat

Waspada, Ini Daftar Desa dan Kecamatan Rawan Longsor di Lahat, Siaga Saat Hujan Deras Malam Hari

Masyarakat Lahat diminta untuk waspada dengan adanya pergerakan tanah atau tanah longsor akibat tingginya curah hujan

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Ehdi Amin
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sir John Tomy 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Masyarakat Lahat diminta untuk waspada dengan adanya pergerakan tanah atau tanah longsor akibat tingginya curah hujan.

Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Metigasi Bencana Geologi, merilis sejumlah wilayah yang berpotensi terjadinya longsor di Kabupaten Lahat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ali Afandi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Sir John Tomy mengatakan, berdasarkan surat yang pihaknya terima rawan longsor hampir terjadi di semua kecamatan di Lahat.

Hanya saja frekuensinya yang berbeda kecil, sedang hingga tinggi.

Disampaikannya, dari 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat 22 Kecamatan menjadi wilayah potensi gerak tanah atau longsor.

Baca juga: TNKS Wilayah 5 Sumsel Buka Peluang Kelola Hutan Lewat Program Kemitraan Konservasi Hutan

22 kecamatan yang dimaksud, ujarnya Gumay Ulu, Gumay Talang, Jarai, Kikim Timur, Kikim Tengah, Kikim Selatan, Kikim Barat, Kota Agung, Lahat, Merapi Barat, Merapi Timur, Merapi Selatan, Muara Payang, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Pajar Bulan, Pseksu, Pulau Pinang, Suka Merindu, Tanjung Tebat, Tanjung Sakti Pumi, dan Tanjung Sakti Pumu.

"Nah, desa desa atau pemukiman yang sangat rentan atau potensinya tinggi desa yang berada di perbukitan seperti Pulau Pinang, Tanjung Sirih, di Gumay Ulu dan beberapa desa lainya, "sampainya, Rabu (18/11/2020).

Ia sendiri menghimbau masyarakat waspada dengan adanya potensi gerakan tanah atau longsor diwilayah masing-masing.

Terlebih di pemukiman yang berada di daerah perbukitan.  Seperti Kecamatan Pulau Pinang.

Apalagi saat hujan malam hari.

Baca juga: Batu Meteor Laku Rp 25 Miliar, Joshua Langsung Bangun Gereja di Desanya

Ia sendiri menyarankan warga aktif ronda atau petugas siaga.

Jika sewaktu waktu hujan deras apalagi malam hari, petugas siaga bisa membangunkan warga sebagai bentuk antisipasi

"Sejauh ini belum ada terjadi longsor. Namun dari pengalaman akhir tahun sejalan dengan musim hujan hal itu rentan terjadi. Masyarakat diminta wasapda. Apalagi dipemukiman yang berada di wilayah perbukitan,"ujarnya. (SP/ Ehdi Amin)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved