Penemuan Jenazah di Sungai Kenten
Identitas Diketahui, Polres Banyuasin Selidiki Penyebab Kematian Lelaki di Sungai Kenten
Kasus ini masih kami selidiki. Ini bertujuan, untuk memastikan apakah korban ini merupakan korban tindak pidana atau bukan.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
"Dia datang ke kami dan minta uang. Memang orangnya seperti itu, suka minta uang sama kami adik-adiknya. Tapi mintanya tidak banyak, paling besar Rp.10 ribu Kadang-kadang Rp.2 ribu," ujarnya.
Sepeninggal orang tuanya, Andre tinggal bersama adik perempuannya yang kini juga sudah menikah dengan Rahmad di komplek Azhar kenten laut Kabupaten Banyuasin.
Rahmad tak menampik bahwa Andre memang kerap kali mengamuk.
Namun jika hal itu terjadi, Andre hanya sebatas berteriak kencang dan tak sampai melukai dirinya sendiri ataupun orang lain.
"Memang sering murung. Tapi dia masih tahu siapa dirinya, nama-nama keluarga, jalan pulang ke rumah juga masih tahu," ujarnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, tim forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang masih melakukan proses autopsi terhadap jenazah diduga Andre tersebut.
Selain Rahmad, beberapa anggota keluarganya juga masih menunggu hasil dari proses autopsi yang dilakukan.
Jenazah Terikat Batu
Sebelumnya diberitakan sesosok jenazah pria tanpa identitas ditemukan mengambang di perairan Sungai Kenten Dusun III Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Selasa (17/11/2020).
Jenazah mister X itu pertama kali dilihat oleh seorang warga yang sedang mencari ikan di sungai sekira pukul 07.30 WIB.
Kapolsek Talang Kelapa, Haris Munandar mengatakan, jenazah tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
Hal itu terlihat dari adanya batu coran serta jeriken berisi batu yang diikat menggunakan rantai di lengan sebelah kiri korban.
"Kuat dugaan jenazah ini merupakan korban tindak pidana. Namun diperlukan perlu pemeriksaan lebih untuk memastikannya," ujarnya saat ditemui di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang.
Saat ditemukan, kondisi jenazah itu dalam keadaan tertelungkup dengan mulut yang disumbat plastik.
Untuk selanjutnya, korban akan menjalani pemeriksaan forensik guna membantu proses penyelidikan terkait penyebab kematiannya.
"Begitu mendapat laporan dari warga, kita langsung berkoodinasi dengan pol air banyuasin untuk selanjutnya melakukan proses evakuasi," ujarnya.
