Sosok Jenderal Sutarman Eks Kapolri, Dulu Tolak Tawaran Jokowi, Kini Dapat Bintang Mahaputera
Kapolri 2013-2015 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Jenderal Polisi (Purn) Sutaman pula mendapat Bintang Mahaputera Adipradana dari Presi
TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden RI Jokowi menganugerahkan Tanda Kehormatan, Bintang Mahaputera, dan Bintang Jasa kepada para pejabat negara atau mantan pejabat negara periode 2014-2019 di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (11/11/2020).
Lalu siapakah Sutarman, penisunan perwira tinggi Polri ini?
Baca juga: Bertahun-tahun Terpisah, ABG Ini malah Dirudapaksa Ayah saat Bertemu, Dijanjikan Beli Motor
Baca juga: Diremehkan Pelayan Resto Gegara Pesan Menu Promo, Tak Diberi Sendok, Cewek Ini Lakukan Pembalasan
Baca juga: ILC 10 November Bahas Kepulangan Habib Rizieq Batal Tayang, Rocky Gerung Sindir Soal Gorong-gorong
Inilah profil dan fakta-fakta eks Kapolri Jenderal Pol (Purn) Sutarman yang dirangkum dari berbagai sumber:
Profil dan Sepak Terjang
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Sutarman melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian setelah lulus dari STM.
Sutarman lulus dari Akademi Kepolisian dengan predikat lulusan terbaik pada 1981.
Karier Sutarman sebagai polisi dimulai pada 1982.
Saat menginjak 25 tahun, Sutarman menjadi Kepala Staf Lalu Lintas Kepolisian Restor Bandung.
Setelah itu Sutarman diangkat menjadi Kepala Kepolisian Sektor Dayeuh, Bandung.
Pada 2000, Sutarman menjabat sebagai Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.
Karier Sutarman di kepolisian semakin melejit.
Dalam waktu lima tahun, Sutarman menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Kapolda Jawa Barat, hingga Koplda Metro Jaya.
Setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman ditarik ke Mabes Polri dan dilantik menjadi Kabareskrim.
Saat masih menjabat sebagai Kabareskrim, pernah terjadi insiden polisi mengepung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) saat terjadi kasus petinggi Mabes Polri yang ditangani KPK.
Sutarman diangkat sebagai Kapolri pada 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.