Relaksasi Kredit Penolong UMKM di Masa Pandemi
Diberlakukannya restrukturisasi kredit pada Maret 2020, membuat Pranata pelaku UMKM di bidang florist sangat bersyukur.
Penulis: Siemen Martin |
Agar tetap bertahan di masa pandemi, Pranata juga mencari peluang bisnis dengan menjual pot bunga dan bunga hias. Itu dilakukan agar ia dan karyawannya tetap memiliki penghasilan selama pandemi.
Bukan hanya bagi pelaku UMKM, pekerja informal seperti pengemudi ojek online juga merasakan manfaat adanya relaksasi kredit.
Eko Yulianto (30) warga Jalan Sentosa Palembang ini mengaku mendapat keringanan membayar angsuran selama tiga bulan.
Ketika itu, Eko yang awalnya lancar membayar akhirnya kesulitan untuk mencicil angsuran, dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Merasa tak mampu untuk membayar cicilan sebesar Rp 825 ribu, ia pun mengajukan keringanan pembayar kepada perusahaan leasing.
"Setelah persyaratan lengkap saya mendapat keringanan pembayaran angsuran selama tiga bulan pengurangan tunggakan pokok, ini sangat membantu sekali," ungkapnya.
Terlebih adanya penerapan PSBB di Palembang, membuat pendapatannya menurun drastis, saat normal tak ada Covid-19 ia bisa mendapat Rp 150 ribu. Namun saat ini ia mengaku hanya bisa mengumpulkan uang Rp 50 ribu.
Sekretaris Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Sumsel, Lela mengungkapkan ada 3.200 UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Mulai dari pelaku usaha kuliner, kerajinan tangan hingga fashion seluruhnya terdampak.
"Dari 8.700 yang tergabung di Akumindo, yang terdata baru 3000an, kalau di Palembang sendiri yang terdampak 1.456 UMKM," kata dia.
Ada juga pelaku UMKM yang tutup usaha karena memang tak ada fasilitas untuk pembiayaan modal.
"Rata-rata pelaku UMKM mencari pinjaman kredit ke bank, ada juga anggota Akumindo yang banyak mendapat relaksasi kredit," ungkapnya.
Ribuan Triliun Tak Masalah Demi Pemulihan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI Fauzi H Amro menerangkan, langkah yang dilakukan OJK dinilai tepat, karena relaksasi kredit merupakan kebijakan yang dibutuhkan di masa pandemi Covid-19
Menurut politisi asal Sumsel ini, UMKM merupakan penopang perekonomian sehingga perhatian besar pemerintah terhadap pemulihan UMKM sangat dibutuhkan.