Seorang Pemuda Serang 3 Warga hingga Tewas di Prancis, Sekolah dan Rumah Ibadah Dijaga Ketat Tentara
Dia mengatakan Aouissaoui meninggalkan negara itu pada 14 September lalu, dengan menumpang kapal.
Polisi yang dipersenjatai dengan senjata otomatis melakukan penjagaan keamanan di sekitar Gereja, yang berada di Nice's Avenue Jean Medecin, pusat perbelanjaan utama kota Riviera Prancis.
Di Paris, anggota parlemen di Majelis Nasional melangsungkan hening cipta selama satu menit.
Presiden AS Donald Trump menyuarakan simpati kepada rakyat Prancis setelah serangan itu.
"Amerika berdiri dengan Sekutu tertua kami dalam pertempuran ini. Serangan teroris Islam Radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis atau negara lainnya yang bisa lama dengan itu!" tegas Trump dalam sebuah postingan di Twitter.
Kecaman terhadap serangan itu juga datang dari Inggris, Belanda, Italia, Spanyol, Arab Saudi dan Turki, yang Presidennya Tayyip Erdogan awal pekan ini mengkritisi Macron dan Prancis atas tampilan karton Nabi Mohammad.

Kementerian luar negeri Arab Saudi, tempat kelahiran Islam, mengatakan "tindakan ekstremis" seperti terjadi di Nice "bertentangan dengan ajaran semua agama, sambil menekankan "pentingnya menghindari semua praktik yang bisa menimbulkan kebencian, kekerasan dan ekstremisme".
Prancis, dengan komunitas Muslim terbesar di Eropa, telah menderita serangkaian serangan militan Islamis dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pemboman dan penembakan pada 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang. Begitu pula serangan tahun 2016 di Nice, di mana seorang militan mengendarai truk melalui kerumunan tepi laut yang merayakan Hari Bastille, menewaskan 86.
Seorang perwakilan Dewan Prancis untuk Iman Muslim juga mengutuk serangan Hari Kamis dan menyerukan kepada semua Muslim di Prancis untuk membatalkan perayaan liburan Mawlid yang menandai ulang tahun Nabi, sebagai tanda berkabung dan solidaritas.(Reuters/AFP/AP/ CNN/Channel News Asia/Alarabiya)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Naikkan Status Keamanan, Prancis Kerahkan Ribuan Tentara Jaga Tempat Ibadah dan Sekolah