Bawa Surat Aneh, Wanita Ini Bawa Bensin Masuk ke Kantor Anies Baswedan : Saya akan Bakar Gedung Itu
"Katanya mau mengecek surat karena memang suratnya juga aneh. Kami menduga ibu ini juga tidak waras, karena suratnya juga surat aneh, bahasanya juga t
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Seorang wanita menyelinap ke kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Gedung Balai Kota Jakarta.
Bukan dengan tangan kosong, wanita ini juga membawa bensin dari hasil terekam kamera CCTV
Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin, menjelaskan kejadian tersebut benar adanya.
Tepatnya berlangsung pada pukul 12.00 WIB, Selasa (27/10/2020) kemarin.
Baca juga: Relawan Jokowi Sejak 2012, Sosok Dyah Kartika Rini yang Diangkat jadi Komisaris Jasa Raharja
Baca juga: Ada Penampakan Kaki hingga 3 Buaya Siap Menyantap, Detik-detik Penemuan Mayat Wanita di Kolam Buaya
Baca juga: Siap-siap, Menaker Ida Fauziyah Beri Kabar Baru Kapan BLT Subsidi Gaji Rp600 Ribu Cair
Baca juga: Cinta Bersemi setelah Reuni SD, Pria Ini Bunuh Kekasih Gelap setelah Puas Berhubungan Intim
Budi menuturkan, wanita yang belum diketahui identitasnya ini menyelinap masuk melalui Blok G gedung Balai Kota Jakarta.
"Setelah itu, wanita ini terbiasa di-Xray di mesin Xray itu karena di dalam tas, membawa botol mineral," beber Budi.
"Nah, di dalam Xray kan yang terlihat hanya cairan, kami berpikir itu air mineral. Lalu, dia naik ke lantai 12 (Blok G) tempat biro perekonomian," lanjutnya.
Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin, menjelaskan wanita tersebut menyelinap melalui gedung Blok G Balai Kota Jakarta.
Saat itu, petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) sempat memeriksa tas yang dibawa wanita tersebut menggunakan mesin pendeteksi.
Kemudian wanita tersebut meminta kepada petugas setempat guna bertemu dengan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Katanya mau mengecek surat karena memang suratnya juga aneh. Kami menduga ibu ini juga tidak waras, karena suratnya juga surat aneh, bahasanya juga tidak beraturan," ungkap Budi.
"Kami juga sebenernya, melihat itu bahasa yang tidak baik. (Struktur kalimatnya) tidak bagus. Itu memang bahasa asal dan tidak jelas itu surat apa," sambungnya.
Baca juga: PEMICU Fadli Zon Panas di ILC tvOne hingga Sebut Pernyataan Prof Henri Subiakto Tak Bermutu : Aduh
Baca juga: Kalah Taruhan Main Playstation, Pria Ini Bunuh Teman di Apartemen, Kepala Langsung Diplontos
Isi surat tersebut, lanjutnya, berisi kalimat meminta uang kepada Bank DKI Jakarta.
"Dia menyatakan mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, terus karena dia mewakili Polsek-Polsek. Seperti itu, jadi ngaco," jelasnya.
"Terus dia (pura-pura) jadi pemimpinnya dan Rhoma Irama (Raja Dangdut) jadi wakilnya, bahasanya tidak jelas. Jadi bahasanya ngaco," tutup Budi.