Kapolda Riau Berang, Oknum Perwira Polisi Berpangkat Kompol jadi Kurir Sabu 16 Kg, Pakar : Kerakusan
Reza mengungkap, dalam sisi psikologis yang sudah banyak diungkap lewat studi, yakni bekerja sebagai polisi sama artinya dengan menggeluti bidang yang
TRIBUNSUMSEL.COM - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri memberikan pandangannya terkait kasus oknum perwira IZ (55) yang menjadi kurir sabu seberat 16 kilogram.
Ia menduga motif di balik kasus ini semata-mata adalah dominan faktor ekonomi.
"Kerakusan, keinginan memperkaya diri sendiri lewat cara jahat.
Tapi kalau penyalahgunaan, tetap saja tidak bisa dibenarkan dan pelakunya harus dihukum," ujar Reza kepada Tribunnews, Senin (26/10/2020).
Meski demikian, Konsultan Lentera Anak Foundation kemudian menyoroti beratnya tugas seorang anggota kepolisian diduga ikut melatarbelakangi.
Reza mengungkap, dalam sisi psikologis yang sudah banyak diungkap lewat studi, yakni bekerja sebagai polisi sama artinya dengan menggeluti bidang yang amat berat.
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel (TRIBUNNEWS/Istimewa)
Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Polisi dengan Kompol IZ di Jalanan Bak Film Action, Temukan Sabu 16 Kg di Mobil
Baca juga: Lapor ke Propam jika Temukan Polisi Tak Penuhi 5 Syarat Saat Razia Resmi, Berikut Penjelasannya
Baca juga: Viral Komodo Hadang Truk Proyek, Penjelasan Kementerian LHK Undang Warganet Pertanyakan Ini
Baca juga: Segera Cair, Penjelasan Lengkap Menaker Ida Fauziyah Soal Jadwal Subsidi Gaji Gelombang 2
"Apalagi reskrim. Tuntutan organisasi, beban kasus, tekanan masyarakat, intervensi politik, kejahatan yang semakin kompleks, masalah pribadi. Tapi stamina terbatas," lanjutnya.
Terlebih tugas-tugas harus dituntaskan dalam waktu yang juga terbatas.
Sehingga kesehatan jiwa juga rentan terganggu terkait hal ini.
"Nah, apa barang yang bisa mendongkrak stamina dalam tempo cepat dan memperbaiki suasana hati? Narkoba," tegas Reza.
Reza menyayangkan polisi bisa saja melarikan diri ke narkoba justru agar bisa menyelesaikan tugas dan menyesuaikan diri dengan segala kompleksitas tadi.
Pada sisi itu muncul keinsafan tentang pentingnya penataan tugas dan perhatian terhadap kesehatan personel.
"Ini jelas tidak bisa dipenuhi oleh personel sendiri. Harus ada peran organisasi secara keseluruhan," tandasnya.

Kronologi penangkapan IZ