Wisata dan Kuliner

Memudarnya Pesona Kampung Warna-warni Lubuklinggau, Nyaris Tak Ada Wisatawan Berkunjung

Keindahan dan kebersihan warga setempat juga hanya bertahan sesaat, seiring memudarnya cat-cat yang menempel di dinding-dinding rumah-rumah warga

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Suasana sepi terlihat di kampung warna-warni, Kelurahan Linggau Ulu dan Kelurahan Ulak Surung, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (20/10/2020). 

Sementara Mela seorang pedagang mengaku, warga banyak berhenti berjualan semenjak kampung warna-warni sepi pengunjung dua tahun lalu.

"Dulu hampir setiap rumah disini berjualan, berbagai macam makanan dijual disini, kemudian karena sepi pengunjung akhirnya berhenti satu persatu seperti sekarang ini," ungkapnya.

Ia bercerita, saat ramai pengunjung warga setempat sangat terbantu dengan menjadi pedagang dadakan, bahkan satu pedagang bisa mengantongi uang Rp 50 perhari.

"Apalagi Sabtu dan Minggu saat ramai kunjungan, bisa lebih, kadang bisa dapat Rp 60 -70 ribu sehari, tapi semenjak sepi yang bertahan jualan hanya orang-orang lama, yang lain kembali kepekerjaanya masing-masing," ujarnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah Kota Lubuklinggau kembali melakukan pengecatan ulang, sehingga pengunjung yang dulu pernah datang kembali tertarik untuk kembali berkunjung.

"Kalau pengunjung ramai lagi kan, perekonomian warga daerah sini makin membaik. Banyak pengunjung pasti banyak pembeli," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved