Bertemu Karena TikTok, Momen Haru Saudara Kembar Bertemu setelah 23 Tahun Terpisah, Mirip Sinetron
Dalam pesan WA itu, saudaranya mengatakan Treni punya saudara kembar Trena yang tinggal di Tasikmalaya.
TRIBUNSUMSEL.COM - 23 tahun berpisah, saudara kembar Euis Trena Mustika dan Elis Treni Mustika (25) akhirnya bertemu kembali.
Trena dan Treni dipertemukan kembali di aplikasi TikTok.
Saat ini, Treni tinggal bersama ibu asuhnya, Rini di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Treni mengaku, masih tidak percaya saat menceritakan kisah mengharukan pertemuannya dengan saudara kembarnya, Trena.
Baca juga: Tangis Seorang Wanita Tatap Ibu setelah 44 tahun Tak Bertemu, Hilang di Pasar saat Berusia 3 Tahun
Baca juga: Ayah Kandung Datangi Makam Rangga, Bocah Tewas yang Tolong Ibu, Temukan Kejanggalan : Salah Ini
Baca juga: Kami Mohon Sama Pak Jokowi, TKW Meninggal di Malaysia, Diminta Rp32 Juta untuk Bawa Pulang Jenazah
"Saya masih tidak percaya, saya baru tahu punya saudara kembar sekarang ini. Kisahnya mirip cerita di sinetron," kata Treni kepada Surya ( grup TribunMadura.com ) di rumah orang tuanya di Dusun Ringinanom, Selasa (20/10/2020).
"Nama kecil saya, katanya Elis Treni Mustika. Tapi, sama ibu di sini (Blitar) nama saya diganti Treni Fitrayana. Di akta kelahiran nama saya Treni Fitriyana," kata perempuan berjilbab itu.
Treni dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh saudaranya di Tasikmalaya, Selasa (13/10/2020) pekan lalu.
Dalam pesan WA itu, saudaranya mengatakan Treni punya saudara kembar Trena yang tinggal di Tasikmalaya.
Sebelum menghubunginya, saudaranya sempat melihat video Treni di aplikasi media sosial TikTok.
Dalam video itu, wajah Treni mirip dengan wajah saudara kembarnya Trena.
Saudaranya mendapat nomor WA Treni melalui media sosialnya.
Treni memang aktif di hampir semua media sosial.
Kebetulan, Treni juga membuka bisnis berjualan secara online.
Maka itu, Treni akrab dengan media sosial.
Namun, Treni tidak tahu videonya mana yang dilihat saudaranya di Tasikmalaya.
"Yang menghubungi saya pertama kali malah bukan saudara kembar saya, tapi saudara lainnya," ucap dia.
"Malah, waktu saudara kembar saya menghubungi, saya cuekin. Waktu itu saya masih tidak percaya. Saya khawatir aksi penipuan," ujarnya.
Tapi, saudaranya terus menghubunginya. Saudaranya menyebutkan nama orang tua Treni sekarang dan benar.
Saudaranya juga bertanya kepada Treni apa pernah tinggal di Ambon dan juga benar.
Tak hanya itu, saudaranya juga mengirim foto masa kecil Treni.
"Saya kaget ketika dikirim foto masa kecil saya. Kok mereka punya foto masa kecil saya. Karena saya juga punya foto itu," katanya.
Tapi, Treni tetap masih belum percaya. Sampai akhirnya, ayah kandung Treni di Tasikmalaya, Aceng juga menghubunginya.
Ayah kandungnya menceritakan masa kecil Treni. Ayah kandungnya meminta Treni menanyakan hal itu ke ibu asuhnya, Rini.
"Saya tidak berani tanya ke ibu, khawatir menyakiti hatinya. Saya minta ayah yang bilang sendiri ke ibu," kata dia.
"Karena ini urusan orang tua waktu dulu berarti mereka juga yang harus menyelesaikan," ujarnya.
Akhirnya, ibu asuh Treni, Rini menceritakan kisah masa kecilnya ke Treni.
Rini mengakui Treni bukan anak kandungnya. Tapi, Rini sudah merawat Treni sejak masih bayi.
"Selama ini, saya tahu ibu saya ya Bu Rini. Beliau merawat saya sejak bayi sampai dewasa dengan baik," ungkap dia.
"Ibu sayang sama saya. Sampai sekarang saya juga masih sering manja sama ibu," katanya. (TribunMadura.com/Samsul Hadi)
Kisah Lainnya : Bertemu Keluarga Kandung Setelah 44 Tahun Terpisah
44 tahun tak pernah bertemu, wanita ini akhirnya bertemu dengan orangtua kandung.
Wanita kelahiran Korea yang diadopsi di Amerika Serikat 44 tahun lalu, bersatu kembali dengan keluarga kandungnya dengan bantuan Kedutaan Korea Selatan (Korsel) di AS.
Mengutip Yonhap, pada Minggu (18/10/2020), Kementerian Luar Negeri mengatakan, untuk menemukan keluarga biologisnya, Yoon Sang-ae (47) melakukan tes DNA.
Setelah mengonfirmasi identitas keluarga kandungnya, pada Kamis (15/10/2020), Yoong Sang-ae ymenghubungi keluarga kandungnya melalui panggilan video
Dalam panggilan video tersebut, Yoon Sang-ae juga menyapa saudara kembarnya, Yoon Sang-hee, serta saudara laki-lakinya Yoon Sang-myung.
Baca juga: 3 Pasang Muda-mudi Diduga Pesta Seks dan Miras Digerebek di Dalam Kamar Kost, Ada yang Usia 16 Tahun
Baca juga: Ayah Kandung Datangi Makam Rangga, Bocah Tewas yang Tolong Ibu, Temukan Kejanggalan : Salah Ini
Baca juga: Permintaan Terakhir Cai Changpan Sebelum Gantung Diri Buat Istri Terisak Tangis Anak Saya Mana?

Baca juga: Fery Lemas Sebelum Meninggal, Anak Tiri Merasa Puas Pembunuh Ibu Wafat: Yang Maha Kuasa Berbuat Adil
Hilang di Pasar Seoul ketika Umur 3 Tahun
Saat berusia tiga tahun, Yoon Sang-ae pergi ke pasar Seoul bersama sang nenek.
Yoon Sang-ae dilaporkan hilang di sana.
Beberapa bulan kemudian, diketahui Yoon Sang-ae terbang ke Amerika dan tinggal di sana hingga mendapat kewarganegaraan AS.
Kemudian, ketika Yoon Sang-ae berkunjung ke Korea Selatan pada 2016 lalu, dia mendaftarkan informasi DNA-nya.
Program ini merupakan program baru yang diluncurkan pemerintah Korea Selatan.
Pada tahun berikutnya, ibu kandungnya rupanya tercatat mendaftarkan DNA-nya untuk menemukan sang putri.
Singkatnya, setelah National Forensic Service menemukan keduanya memiliki hubungan biologis, Yoon harus menjalani tes DNA lain untuk mengkonfirmasi hasilnya.
Menurut Kementerian, alih-alih terbang kembali ke Korea Selatan, dia mengirim sampel DNA-nya melalui misi Korea Selatan di Boston.
Untuk diketahui, ini adalah kasus pertama di mana seorang anak angkat kelahiran Korea menemukan keluarga biologisnya setelah pemerintah mulai menyediakan layanan tes DNA bagi anak adopsi luar negeri.
Layanan tersebut dibuat untuk membantu mereka diuji dan mendaftarkan informasi mereka tanpa harus datang ke Korea Selatan.
Program yang diluncurkan pada Januari ini tersedia di 34 misi Korea Selatan di 14 negara luar negeri.
"Kami akan melakukan yang terbaik agar orang Korea yang diadopsi di luar negeri dapat lebih mudah dan nyaman menemukan orang tua kandung mereka, keluarga melalui misi kami di sana," kata seorang pejabat kementerian.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul 23 Tahun Lamanya Terpisah, Saudara Kembar ini Dipertemukan Kembali Lewat TikTok, Bak Kisah Sinetron dan Tribunnews.com dengan judul Kisah Anak Angkat Kelahiran Korea di AS, Temukan Ayah dan Ibu Kandung setelah 44 Tahun Terpisah