DIUNGKAP Pangdam Jaya Fakta Baru Demo Ricuh, Terkuak saat Periksa HP Penyusup, Ada Penggerak
Selain mengaku digerakkan, mereka juga dijanjikan akan mendapatkan uang setelah melakukan aksinya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sejumlah orang yang diduga penyusup dalam demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta ditangkap Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.
Dari hasil pemeriksaan, para penyusup ini sengaja datang ke Jakarta atas perintah seseorang yang justru tak ikut dalam aksi tersebut.
Orang-orang ini dijanjikan akan dibayar setelah ikut dalam aksi.
Aksi demo omnibus law di depan kantor gubernur jateng, Rabu (7/10/2020). (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
• Dulu Satpam saat Dekat dengan Julia Perez, Kini Ganti Profesi, Kabar Terbaru Mumu Alias Muklis
• HEBOH Anak Sultan Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Sarung Tangan, Sepatu, hingga Helm jadi Sorotan
Mereka bahkan tak paham apa tujuannya berdemo, hanya tergiur uang yang dijanjikan saja.
"Ada beberapa kita tangkap bersama pihak kepolisian, mereka ini tidak paham sama sekali tujuannya (berdemo, red) untuk apa, bahkan mereka itu ada yang datang dari Subang."
"Saya tanya siapa yang menggerakkan, 'ada pak saya disuruh ke sini' jawab dia."
"Dia tidak bawa uang, bahkan ada yang bawa cuma Rp10 ribu, saya tanyakan setelah demo, mereka pulang pakai apa?," katanya dikutip dalam video yang diunggah akun Instagram suhartono323, Sabtu (10/10/2020).
Dudung melanjutkan ceritanya, berdasarkan hasil pemeriksaan handphone orang-orang yang diduga penyusup dalam aksi demo ini, ada hal mengejutkan lainnya.
Selain mengaku digerakkan, mereka juga dijanjikan akan mendapatkan uang setelah melakukan aksinya.
"Dari hasil HP yang kita periksa, mereka dijanjikan setelah demo dapat uang bahkan penggeraknya tidak datang ke Jakarta. Dia berhenti di Pamanukan," urai Dudung.
Dudung menyakini, jika yang melakukan aksi anarkis saat demo tolak UU Cipta Kerja bukanlah dari golongan mahasiswa dan rekan buruh, melainkan dari pihak lain tak bertanggung jawab.
"Saya punya keyakinan kalau mahasiswa dengan buruh punya misi aksi damai, rata-rata mereka terpelajar lah, paham dengan aksinya yang ingin disampaikan."
"Saya yakin dan saya lihat yang melakukan pelemparan kepada polisi itu bukan dari mahasiswa, kalau mereka mahasiswa pasti pakai jaket almamater," beber Dudung.