DIUNGKAP Pangdam Jaya Fakta Baru Demo Ricuh, Terkuak saat Periksa HP Penyusup, Ada Penggerak

Selain mengaku digerakkan, mereka juga dijanjikan akan mendapatkan uang setelah melakukan aksinya.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memimpin gelar apel pembantu penegakkan disiplin protokol kesehatan Covid-19 berbasis komunitas di wilayah Jadetabek. Giat berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020). 

Seorang anggota kepolisian yang sempat berbincang dengan Tribunnews.com menceritakan, aksi pembakaran Halte Transjakarta Bundaran HI oleh massa demonstran terjadi sekira pukul 17:00 WIB.

Hingga pukul 18:02 WIB, massa pengunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja masih bertahan di kawasan Bundaran HI.

Seorang pelajar SMA bertopi dan mengenakan jaket terlihat memanjat traffic light yang berada tepat di depan Halte Transjakarta Bundaran HI.

Ia terlihat mengenakan celana abu-abu, lalu mengibarkan bendera merah putih, yang kemudian diikuti nyanyian lagu nasional Padamu Negeri oleh massa aksi lainnya.

Saat berita ini diturunkan, sebuah mobil komando memasuki kawasan Bundaran HI.

Sang orator dan para massa yang mengikuti iring-iringan mobil komando itu mengenakan pakaian serba hitam.

"Ikut demo, masa cuma ngerokok di pinggiran," ucap sang orator.

Cerita Kebersamaan TNI dengan Peserta Demo

Dudung juga membagikan momen kebersamaan anggota TNI bersama peserta aksi demo tolak UU Cipta Kerja.

Kebersamaan pertama yang Dudung bagikan saat TNI bersama mahasiswa bergotong royong memindahkan tameng-tameng dari truk satu ke kendaraan lainnya.

Ini dilakukan supaya truk tersebut dapat digunakan memulangkan mahasiswa ke asal daerahnya.

"Jadi setelah diimbau oleh Bapak Gubernur, para mahasiswa kesulitan untuk pulang ke daerah Pamulang malam itu."

"Kebetulan ada kendaraan marinir yang stan by di situ dan akhirnya diminta tolong mengangkut mahasiswa yang ingin kembali ke Pamulang."

"Kebetulan di dalam truk ada tameng-tameng untuk mengatasi huru-hara. Sehingga tameng-tameng diturunkan oleh anggota dan mahasiswa membantu menurunkan dan dipindahkan ke kendaraan lainnya."

Aksi demo tolak UU Cipta Kerja di Padang diboncengi pelajar. Terlihat pelajar berpakaian sekolah ikut demo (KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA)

"Bukan berarti kemudian memberikan tameng ke mahasiswa, tentu tidak. Tameng itu dipindahkan secara gotong royong."

"Karena truk itu akan digunakan membawa pulang mahasiswa ke Pamulang," urai Dudung.

Dudung menegaskan pihaknya mendukung penuh tugas kepolisian dalam menjaga aksi demo UU Cipta Kerja supaya berjalan damai.

Ia juga tidak ingin TNI ditunding mencari muka dalam menjalankan tugasnya.

"Itu saya sampaikan kepada media, kami dari TNI mendung penuh tugas-tugas kepolisian. Tidak ada kita mencari popularitas dan lain sebagainya," imbuhnya.

Cerita TNI Hadang Mahasiswa Menuju ke Monas

Dudung dalam kesempatan tersebut juga menceritakan momen saat jajarannya menghadang para mahasiswa yang ingin merapat ke kawasan Monas dan Istana Negara guna menggelar aksi dami menolak UU Cipta Kerja.

Ketika itu anggota TNI tidak memperbolehkan para mahasiswa yang terdiri dari sejumlah perguruan tinggi untuk menuju lokasi tersebut.

"Namun ada permintaan yang tidak saya penuhi mereka untuk ke istana. Saya bilang kalau mau aksi damai silahkan dan mereka mau orasi kita fasilitasi," ungkap Dudung.

Pria kelahiran 16 November 1965, meneruskan ceritanya.

Aksi damai mahasiswa tersebut berlanjut hingga kumandang adzan magrib tiba.

"Mereka sholat dan meminta saya sebagai imam yang kita laksanakan."

"Saya yakin mahasiswa dan buruh betul-betul akan melakukan aksi damai tidak ada yang melakukan aksi anarkis. Dan berjalan dengan baik," kata Dudung.

Cerita kebersamaan TNI dengan peserta demo tolak UU Cipta Kerja tidak berhenti di sini.

Setelah puas menyampaikan aspirasinya para mahasiswa meminta anggota TNI untuk diamankan menuju ke titik kumpul semula.

Permintaan tersebut kemudian diiyakan oleh pihak TNI.

"Setelah itu dari mahasiswa bilang, 'Pak saya kesulitan untuk kembali karena di sana ada pasukan, khawatir sudah gelap jangan sampai nanti ada persepsi berbeda."

"Akhirnya kita antar para mahasiswa dengan kawalan kiri 15 dan kanan 15 orang. Kita antara sampai titik kumpulnya mereka. Sehingga mereka aman sampai tujuan," ujar Dudung. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Pangdam Jaya Tangkap Orang Diduga Penyusup dalam Aksi Demo, Disuruh & Dijanjikan Diberi Uang

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved