Berita Muara Enim

Sosok Federik Hansen Sagala, Operator yang Tertimbun Longsor di Muara Enim

FA (35 tahun), rekan kerja Federik mengaku syok saat pertama kali mendapat info temannya mengalami peristiwa tersebut

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Federik Hansen Sagala, seorang operator alat berat PT PAMA Persada Nusantara, tertimbun longsoran lumpur tanah di lokasi Tambang Air Laya Barat, Muara Enim, Sumsel, Kamis (1/10/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM-Federik Hansen Sagala yang sehari-hari bertugas sebagai operator alat berat PT Pama Persada Nusantara, tertimbun longsor di Tambang Air Laya (TAL) Barat, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Kamis (1/10/2020).

Federik sampai saat ini belum ditemukan.

Kabar musibah yang dialami Federik mengejutkan sesama teman sejawatnya.

FA (35 tahun), rekan kerja Federik mengaku syok saat pertama kali mendapat info temannya mengalami peristiwa tersebut.

"Awalnya ya tentu saja saya kaget, saya tidak menyangka itu dia, sampai sekarangpun saya rasanya tak percaya Hansen mengalami hal tersebut,"katanya.

Dikatakannya bahwa ia selaku orang yang mengenal korban, tentu saja berharap agar korban dapat segera ditemukan.

Belum Ditemukan, Karyawan PT PAMA Tertimbun Longsor Tanah Bercampur Lumpur di Muara Enim  

"Apapun keadaanya kami berharap, Hansen bisa ditemukan, dan harapan tersebar kami selaku temannya ya berharap Hansen bisa selamat seperti ketiga operator lainnya yang selamat dari peristiwa tersebut,"katanya.

Ia juga mengatakan selama mengenal korban, korban adalah seorang pribadi yang menyenangkan.

"Orangnya ramah dan enak kalau diajak ngomong, dulu dia tinggal di BTN Mandala, dan sering barengan kalau mau berangkat dan pergi kerja,"

"Tapi sudah sekitar tiga bulan ini ia pindah ngontrak kalau gak salah di Desa Tanjung Raja atau Karang Raja, saya tidak tahu secara pasti lagi sekarang, karena sudah tidak satu shif dengan dia,"

"Kalau dulu satu shif dan sering ngobrol,kalau aslinya dia itu orang Lampung," katanya.

Dikatakannya Korban awalnya di tugaskan di Kalimantan, dan sejak tahun 2016 pindang ke Tanjung Enim.

"Orangnya baiklah, dan rata-rata semua orang suka sama dia. Hansen karena pinter bergaul, kami ikut berdoa dan berharap agar ia dapat segera ditemukan,"pungkasnya.

Humas PT PAMA Persada Nusantara, Faisal saat dihubungi Tribunsumsel.com mengatakan, terkait peristiwa tersebut pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke inspektur tambang.

"Saya belum bisa berbicara apa-apa karena itu kita serahkan ke Kepala Tehnik Tambang (KTT), jadi kami masih menunggu hasil investigasi dari KTT dulu,"katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved