Berita Lahat

Kemarahan Warga Merapi Lahat Memuncak, Setop Angkutan Tambang dan Pertanyakan Kompensasi

Rumah diselimuti debu, tiap hari menghirup debu itulah yang kini dirasakan warga di kecamatan yang berada dilembah Bukit Serelo tersebut

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Ehdi Amin
Truk tambang yang diadang warga tak boleh melintas di Merapi, Lahat, Selasa (29/9/2020). 

Sementara, protes warga atas angkutan tambang dilakukan sejak, Senin (28/9) hingga Rabu (29/9).

Warga Gunung Kembang menyetop semua kendaraan yang melintas.

Tak kurang ratusan kendaraan terparkir dipinggir jalan.

Akibatnya, kindisi jalan Lintas sumatera lumpuh total.

Kapolres Lahat, AKBP Achmad Gusti Hartono, SIK turun ke lokasi untuk mengurai kemacetan.

Bupati Lahat, Cik Ujang juga menemui warga untuk berupaya menenangkan.

"Ya warga kita sudah berikan pengertian agar tidak menghadang kendaraan. Sejak pagi, kita sudah berusaha mengurai kemacetan dengan menerjunkan puluhan porsonel,"ujar Kapolres Lahat.

AKBP Gusti sendiri berharap aksi tersebut tidak terulang dan meminta kepada warga jika ingin menyampaikan aspirasi bisa dilakukan dengan jalurnya seperti melalui Kades dan camat.

Gusti sendiri tidak menapik prediksi jika aksi demo turun ke jalan akan meluas ke desa lain yang dilintasi kendaraan tambang.

Namun demikian pihaknya akan melakukan penggalangan ke desa desa lain agar tidak melakukan aksi serupa karena menganggu ketertiban.

"Dan kita meminta kepada angkutan tambang agar memperhatikan lingkungan. Kendaraan yang melintas harus dipastikan dalam keadaan bersih. Tertutup rapat sehingga muatan tidak tumpah atau adanya debu. Begitu juga kecepatan saat di desa atau pemukiman agar pelan saja, "tegasnya.

Sementara, Bupati Lahat, Cik Ujang mengakui, debu di Merapi area sudah terlalu banyak.

Cik Ujang menegaskan akan kembali memanggil perusahaan untuk membicarakan soal debu ini baik kompensasi maupun CSR perusahaan agar bisa diarahkan ke warga yang terkena dampak.

Tak hanya itu, terkait masih diperbolehkanya kendaraan tambang melintas di jalan umum di Lahat, Cik Ujang, sendiri akan berkoordinasi dengan provinsi agar jalan tambang bisa menggunakan jalan khusus.

"Ya memang tidak seperti kabupaten lain, untuk Lahat jalan umumnya masih bisa dilintasi. Hanya saja, saat ini jalan khusus itu
Masih proses."

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved