Berita Muratara
Ingin Bantu Ayah Potong Pohon di Muratara, Ledi dan Rafiko Menangis Lihat Ayah Tewas Mengenaskan
Ledi dan Rafiko tak kuasa menahan tangis saat melihat sang ayah tewas mengenaskan di dalam hutan
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Ledi dan Rafiko tak kuasa menahan tangis saat melihat sang ayah tewas mengenaskan di dalam hutan.
Ayah mereka bernama Arido (55 tahun), diyakini tewas tertimpa patahan kayu saat memotong pohon untuk dijadikan papan.
Kejadian itu terjadi dalam hutan Desa Kerta Dewa, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
"Kemarin kami betul-betul terkejut melihat bapak sudah meninggal," kata anak korban didampingi Kapolsek Rawas Ulu, AKP Ujang, Selasa (29/9/2020).
Diceritakan, sekitar pukul 08.00 WIB pagi korban berangkat ke kebun menggunakan sepeda motor membawa mesin senso untuk menebang kayu.
• Pemutihan Denda dan Pokok Pajak Kendaraan di Sumsel Diperpanjang Hingga 31 Oktober
Sesaat kemudian dua anak korban, Ledi dan Rafiko menyusul orangtua mereka untuk membantu memotong kayu.
Tiba di lokasi kejadian, betapa terkejutnya dua anak korban tersebut melihat sang ayah sudah tewas mengenaskan.
Ayahnya tergeletak di semak-semak dengan posisi tertelungkup dan kepalanya berlumuran darah.
"Beliau mengalami luka yang cukup serius di kepala, sepertinya tertimpa dahan kayu medang keladi yang lumayan besar."
"Karena pohon kayu medang keladi itu berada di samping pohon lebu yang ditebang korban," kata Kapolsek.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas Surulangun untuk dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis.
• Gegara Istri Cemburu Baca Chat Jemaah, Syekh Ali Jaber Rela Ngalah Tak Pakai HP
Polisi sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna menyelidiki kejadian tersebut.
Berdasarkan analisa polisi dan pemeriksaan medis, almarhum Arido tewas karena benturan benda tumpul mengenai kepalanya.
"Tidak ada luka lain, ada bercak darah di semak-semak, di dekat korban ada potongan kayu medang keladi yang patah," kata Kapolsek.