Pembacokan di Masjid Tanjung Rancing
FAKTA Baru Pembacok Imam Masjid di Tanjung Rancing OKI, Sudah Semakan Seminum
Dikatakan lebih lanjut, ketika akan berlangsung salat magrib, gerak - gerik pelaku sudah dicurigai jemaah lain dengan selalu mondar-mandir masuk masji
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Fakta baru pembacokan yang terjadi, Jumat (11/9) lalu di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Pelaku Mahmudin (50) ternyata telah lama bekerja sebagai sopir pribadi korban M Arif (59) dan diangkat sebagai marbot masjid.
Hal tersebut disampaikan, Ahmad Kurni adik ipar dari korban.
Ia menyampaikan bahwa kedekatan pelaku dan korban selama ini.
"Sebenarnya mereka berdua sangat akrab bisa dikatakan sudah semakan seminum, di mana pelaku juga selama 4 tahun belakangan menjadi sopir pribadi korban,"
"Bahkan setelah korban terpilih menjadi ketua masjid, pelaku juga diajak untuk bekerja sebagai marbot, sebagai pengurus kotak amal masjid," jelasnya selain itu rumah keduanya juga hanya berjarak sekitar 50 meter..
• BREAKING NEWS: Ketua Imam Masjid Nurul Iman Tanjung Rancing OKI Meninggal, Dibacok saat Salat Magrib

Selama ini tidak terdengar perselisihan antara kedua.
Namun yang menjadi masalah hanya persoalan jumlah isi kotak amal yang sering berkurang.
"Setahu saya ada beberapa pengurus masjid lainnya, menjelaskan bahwa pendapatan kotak amal masjid selalu berkurang,"
"Setelah itu korban menyampaikan keluhan itu dan mengambil kesimpulan untuk menyerahkan kunci kotak amal ke bendahara. Namun kemungkinan korban tersinggung atas hal tersebut," ungkapnya.
• Sudah Lama Intai Syekh Ali Jaber, AA Pelaku Penusukan Akui Sering Terbayang-bayang dengan Ceramahnya

Dikatakan lebih lanjut, ketika akan berlangsung salat magrib, gerak - gerik pelaku sudah dicurigai jemaah lain dengan selalu mondar-mandir masuk masjid.
"Iya sebelum salat magrib, pelaku sudah duluan datang ke masjid, akan tetapi ketika korban masuk masjid dan bertindak sebagai imam. Pelaku justru keluar dari masjid mengambil parang yang telah disiapkan diluar masjid,"
"Pas rakaat pertama, pelaku langsung melayangkan parang sebanyak 4 kali hingga melukai bagian telinga sebelah kanan, dan di paha sebelah kanan, dengan begitu korban tersungkur dipenuhi darah," katanya.
Melihat keadaan yang demikian, pelaku langsung pergi meninggalkan masjid dan tidak berselang lama kepolisian berhasil mengamankannya.
"Melihat Korban sudah bersimbah darah pelaku langsung sembunyi di rumahnya, setelah petugas datang pelaku langsung diamankan," terangnya, polisi segera menggiring pelaku agar tidak terjadi amuk massa.