Berita Muratara
Pedang Pusaka Usia 200 Tahun Dilelang Seorang Pria di Muratara, Diperuntukkan Bangun Rumah Tahfidz
Ada tiga peninggalan nenek moyangnya terdahulu, yakni sungai, sebidang tanah dan pedang pusaka.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Abdul Djabbar melelang pedang pusaka milik nenek moyangnya yang diklaim sudah berumur 200 tahun.
Abdul Djabbar adalah tokoh agama dari Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Abdul Djabbar mengatakan, tujuannya melelang barang antik itu untuk membangun Rumah Tahfiz di kecamatannya.
"Saya melelang pedang ini uangnya nanti untuk membangun Rumah Tahfidz," kata Abdul Djabbar, Selasa (8/9/2020).
Ia menceritakan, nenek moyangnya bernama Ahmad Boestom atau akrab dipanggil Nenek Kerinci.
Ada tiga peninggalan nenek moyangnya terdahulu, yakni sungai, sebidang tanah dan pedang pusaka.
• Menelusuri Kediaman PNS Muaradua Yesi Indola Sari di Palembang, Ada Kostan 9 Pintu, Pak RT Tak Kenal
"Sungainya ada di selatan Karang Dapo, namanya Payo Setom, ada juga sebidang tana di Karang Dapo, dan sebilah pedang yang akan dilelang ini."
"Pedang pusaka ini diperkirakan sudah berumur sekitar 200 tahun, dari tahun 1820 sampai 2020," kata Abdul Djabbar.
Ia menginginkan pedang pusaka tersebut bisa menjadi amal jariah untuk nenek moyangnya itu.
"Tinggal itulah barang peninggalan Nenek Kerinci kami, mudah-mudahan bisa memanjangkan amal jariah beliau," ujarnya.
• Beri Uang Sedikit, Sopir Truk Dipukul Pakai Rantai oleh Anak Jalanan di Jalan Bypass AAL Palembang
Abdul Djabbar menuturkan, membangun Rumah Tahfidz sudah menjadi cita-citanya sejak lama untuk membina generasi muda agar tidak semakin jauh dari ajaran agama.
Bagi yang berminat ingin membeli pedang pusaka tersebut bisa menghubungi kontak 085273788513.
"Mudah-mudahan ada yang mau membeli pedang ini, dan Rumah Tahfidz impian saya tercapai."
"Semoga bisa melahirkan hafiz dan hafizah yang terbaik, generasi muda yang berilmu agama maupun ilmu sosial," harapnya.