Mengenang WR Soepratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Wafat Pada 17 Agustus
Wage Rudolf Soepratman meninggal dunia pada 17 Agustus 1938, di Kota Surabaya. Karya ciptaannya, Indonesia Raya dimainkan pada Kongres Pemuda kedua
Lewat surat kabar, Soepratman mengikuti pergerakan bangsanya dan tidak saja mulai tertarik, tetapi justru berminat untuk ikut membaktikan dirinya kepada bangsa dan tanah air Indonesia.
Menyadari bahwa pusat pergerakan Indonesia ada di Jawa, akhirnya Soepratman pindah pada tahun 1914.
Di Bandung, Soepratman bekerja untuk surat kabar Kaoem Moeda, surat kabar perjuangan yang pemimpinnya antara lain Abdul Muis.
Pergaulan Soepratman dengan para pemimpin dan wartawan makin lama makin luas dan makin tertarik pula Ia kepada perjuangan.
Soepratman sadar bahwa di dalam persuratkabaran dan pergerakan Indonesia bukan tempat untuk mencari gaji besar dan untuk hidup enak, keduanya justru meminta pengorbanan dengan kesadaran penuh dan ketangguhan yang tinggi.
Pada 1925, Soepratman pindah ke Kantor Berita Alpena, lalu pindah ke Sin Po.
Soepratman mendapat tugas menulis berita-berita tentang pergerakan Indonesia.
Gerak dan derap perjuangan Indonesia terasa sekali oleh Soepratman hingga timbullah keinginannya menggubah lagu perjuangan.
Maka dari itu, meski sibuk dengan pekerjaannya memburu berita, di rumah Soepratman memegang dan menggesek biola untuk mencari dan mencoba lagu gubahan yang dikonsepnya.
Makin hari Soepratman makin sibuk dengan usahanya menggubah lagu perjuangan.
Semangatnya menggubah lagu perjuangan bertambah besar setelah Soepratman menyaksikan kegiatan pemuda-pemuda yang tampak sebagai mempersiapkan sesuatu pekerjaan besar.
Dari Moh. Tabrani Soepratman mendengar bahwa waktu itu sedang dipersiapkan Kongres Pemuda, Indonesia ke-1.
Kongres itu diadakan mulai 30 April sampai dengan 2 Mei 1928.
Di dalam Kongres itu berkumandang seruan Moh Tabrani yang berbunyi, Rakyat Indonesia bersatulah.
Kongres Pemuda Indonesia ke-1 dan seruan tersebutlah yang untuk pertama kalinya mengilhami WR Soepratman hendak menciptakan lagu perjuangan.