Corona di Lubuklinggau
BREAKING NEWS, Jenazah PDP di Lubuklinggau yang Dibawa Pulang Paksa Ternyata Positif Covid-19
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Lubuklinggau, Sumsel, yang meninggal Senin (10/8/2020), dibawa pulang paksa oleh keluarga positif Corona
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Lubuklinggau, Sumsel, yang meninggal Senin (10/8/2020), dibawa pulang paksa oleh keluarga.
Berdasarkan hasil swab test, diketahui PDP itu positif Covid-19.
PDP yang meninggal itu berusia 61 tahun, warga Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Ia kemarin sempat dibawa pulang paksa oleh pihak keluarga dari Rumah Sakit DKT Kota Lubuklinggau.
Keluarga memaksa membawa pulang karena menolak dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.
"Iya benar (positif) informasinya tapi saya belum tau persis karena dokter Jeanita (Jubir) belum koordinasi lebih lanjut," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Lubuklinggau, Cikwi Faris, Selasa (11/8/2020).
Cikwi menyampaikan, saat ini satuan tugas (Satgas) Covid-19 tengah melakukan tracing dan melakukan pemeriksaan swab test kepada keluarga almarhumah sesuai informasi yang di sampaikan pihak keluarga.
Cikwi pun sempat menyayangkan sikap keluarga almarhumah kemarin yang tidak koperatif, sebab ketika tim medis mengambil swab test sempat ditentang oleh pihak keluarga.
• Jenazah PDP di Lubuklinggau Dibawa Pulang Paksa Pakai Angkot, Tolak Pemakaman Prosedur Corona
"Karena tujuannya demi keselamatan kita bersama, apa pun itu kita harus, akibat ini akan berdampak pada yang lain, ini harus jadi catatan masyarakat dan warga lainnnya," terangnya.
Untuk itu ia meminta kepada masyarakat Kota Lubuklinggau untuk mengikuti prosedur yang berlaku.
Jika ada yang meninggal diminta untuk dimakamkan sesuai mekanisme Covid-19.
"Karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kalau positif ini dampaknya sangat luas semuanya harus ditracing jadi panjangkan ceritanya. Karena yang datang, yang takziah, keluarga dekatnya, semuanya harus ditracing dan di swab test," paparnya.
Menurutnya, harusnya masyarakat juga tahu bahwa tingkat penularan Covid-19 ini sangat tinggi.
Hendaknya masyarakat sadar karena sekali lagi lebih baik mencegah dari pada mengobati.
"Kalau sudah kena bagaimana coba, apa bisa mereka isolasi mandiri, tidak kan, terpaksa harus diisolasi di Bandiklat atau rumah sakit kalau dia bergejala. Kalau dikubur secara Covid -19 kan enak, tidak repot semuanya aman dan lebih bagus," ungkapnya.
