Bayar 100 Juta untuk Operasi Kelamin Demi Puaskan Kekasihnya, Nasib Transgender Ini Mengerikan
Sudah bukan rahasia jika di Thailand operasi pergantian alat kelamin kerap dilakukan oleh pria yang ingin mengubahnya
Hal ini menyebabkannya kendala dalam berhubungan badan dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia diputuskan oleh kekasihnya.
Ketika dia kembali ke rumah sakit untuk meminta pergantian operasi alat vital, rumah sakit menagihnya dengan bayaran 190.000 baht atau sekitar Rp 87 juta.
Merasa ditipu oleh rumah sakit, Nong Kao memutuskan untuk menggugat rumah sakit itu, dan menyewa pengacara.
Pengacaranya, Ronnarong Kaewphet mengatakan telah menerima surat dari Nong Kao.
Firma hukum berkoordinasi dengan kantor perlindungan konsumen, korban, dokter, dan rumah sakit untuk melakukan mediasi.
Sementara jika cara itu tidak berhasil, pengacara akan menyeret kasusnya hingga melibatkan Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu sumber lain menjelaskan, organ intim ladyboy Thailand tidak memiliki mekanisme buka tutup seperti wanita normal.
Sehingga, hal itu bisa menyebabkan penularan penyakit seksual dengan tingkat penularan tinggi.
Pong Katun, seorang ladyboy Thailand menceritakan pengalamannya sebagai seorang transgender di Bangkok.
Dia mengatakan setelah melakukan operasi alat kelamin, dia memiliki banyak kesulitan dalam berhubungan intim.
Pong harus menggunakan pelumas karena organ intimnya tidak bisa mengeluarkan cairan seperti wanita normal.
Setelah selesai berhubungan intim, pada 'area intimnya', muncul dan mengeluarkan bau tidak menyenangkan dan membuatnya tersiksa.
Setelah terus menerus mengalami hal itu, dia baru sadar ternyata dia terinfeksi penyakit seksual sejak lama. (Afif Khoirul M/Intisari)
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Sudah Habis Rp100 Juta Untuk Operasi Kelamin dari Pria Jadi Wanita, Alat Kelamin Transgender Ini Malah Hancur Total, Bernanah dan Berakhir dalam Kondisi Mengerikan
