Suami Bunuh Istri dan Anak
Sebelum Ibu dan Adiknya Tewas Dibunuh Ayahnya, Si Sulung Diberi Pesan Rajin-rajin Belajar
Berada dalam dekapan sang nenek, kedua bocah ini tampak merasakan kesedihan yang sangat mendalam atas kepergian ibu dan adiknya
"Saya tidak sendiri saya bersama keluarga dengan membawa kayu, karena saya tahu siapa pelaku sebenarnya. Ketika kami buka rumahnya terlihat ikatan kain bagian leher," kata Andra seraya berucap setelah di tolong, Rendi dibawa ke perawat untuk pertolongan.
Setelah dibantu, Rendi Arista kemudian langsung pergi dengan menggunakan mobil.
Ia kabur saat ditanya keberadaan anak dan istrinya.
"Istri saya ada di Pilips 3 tempat orang tuanya," tutur Andra yang menirukan Rendi.
Andra curiga saat itu melihat anak kedua korban berinisial RAP (6 tahun) menangis di rumah yang berdampingan dengan rumah orang tua Rendi.
Andra bersama keluarga dan tetangga lainnya berusaha masuk ke dalam rumah.
Betapa terkenjutnya tetangga dan keluarga Korban, ketika melihat kondisi Yuti Kontesa (30) dan RBL (3) sudah tak bernyawa.
"Saya tidak tega melihat kedua korban lalu saya panggil Kades untuk menyaksikannya," tutur Andra didampingi Kades Desa Taja Mulya Betung Supandi.
Sementara itu, Kades Desa Taja Mulya Supandi menceritakan, jika Rendi Arista kerap berprilaku kasar dengan istrinya diduga akibat pengaruh narkoba.
Keluarga juga pernah mengirim Rendi Ke BNN Palembang untuk dilakukan rehabilitasi.
Rendi Arista kemudian sempat berkerja sebagai konselor namun dipulangkan akibat Pandemi Covid.
"Rendi sempat menjalani rehabilitasi dan dinyatakan sembuh, lalu pulang," kata Supandi.
Lebih lanjut Supandi mengingat, Rendi kerap menuduh istrinya berselingkuh dan tidak mengakui anaknya sebagai keturunan biologis.
"Rendi ini cemburuan sehingga beranggapan anak bungsunya itu bukan anaknya," ungkap Kades yang juga sempat dituduh berselingkuh dengan istrinya.
Rendi di kalangan keluarga dan tetangga memang dikenal tempramental, namun tidak menyangka jika peristiswa pembunuhan anak dan istrinya diduga melibatkan Rendi.