Suami Bunuh Istri dan Anak

Sebelum Ibu dan Adiknya Tewas Dibunuh Ayahnya, Si Sulung Diberi Pesan Rajin-rajin Belajar

Berada dalam dekapan sang nenek, kedua bocah ini tampak merasakan kesedihan yang sangat mendalam atas kepergian ibu dan adiknya

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Mat Bodok
Mengenakan baju merah lengan panjang, RAP (6) dan AAP (11) melihat terakhir orang tua dan adiknya di kebumikan di pemakaman umum, Senin (27/7/2020) 

"Anak saya Rendi memang besar cemburuan," timpal Komalasari ibu kandung dari Rendi.

Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk melalui Kapolsekta Betung AKP Totok Hernanto SH membenarkan, adanya peristiwa pembunuhan tersebut.

Pihaknya kemudian fokus mencari keberadaan Rendi Arista yang menghilang setelah peristiwa penemuan jasat anak dan istrinya.

"Usai melakukan olah TKP, petugas kemudian memasang garis polisi, dan membawa sejumlah barang bukti diantaranya tabung gas ukuran 3 Kilogram, kain, satu buah handphone.

Dari pengejaran, tersangka Rendi berhasil diamankan di wilayah Sungai Lilin Musi Banyuasin, Muba.

Rendi sempat kembali ingin mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.

"Namun berhasil diamankan dan kini Rendi masih dalam perawatan insentif di rumah sakit," tandas AKP Totok.

Diduga Pakai Tabung Elpiji

Kapolres Banyuasin, AKBP Dani Sianipar mengatakan, tersangka sempat berusaha bunuh diri dengan cara gantung diri di belakang rumah setelah menghabisi nyawa istri dan anaknya.

"Tapi aksi itu gagal karena tali yang digunakannya untuk mencoba gantung diri, terputus," ujar Kapolres saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Adapun identitas pelaku diketahui bernama Rendi Arista (34 tahun).

Sedangkan korban yakni Yuti Kontesa (30 tahun) dan anak laki-lakinya, RB yang masih berusia 3 tahun.

Dari hasil olah TKP, kedua Korban dibunuh dengan cara dipukul menggunakan tabung gas elpiji.

"Hal itu dikuatkan dengan ditemukan tabung gas elpiji 3 kg disamping korban," ujar Kapolres.

Tersangka diketahui sempat menjalani rehabilitasi dua kali akibat ketergantungan pada obat-obatan terlarang.

"Tersangka juga diberhentikan dari pekerjaannya karena wabah covid 19. Jadi diduga yang bersangkutan mengalami stress depresi. Untuk saat ini, baru hal tersebut yang bisa kami sampaikan. Karena sekarang kita masih tahap penyidikan lebih lanjut," ujarnya. (SP/ Mat Bodok/ Shinta)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved