Berita Palembang
Dikenal Kalem tapi Garang Tangkap Bandit, Profil Kanit Tekab 134 Polrestabes Palembang Iptu Tohirin
Setelah menamatkan SMA tahun 1995, Tohirin muda melanjutkan pendidikan Bintara di Lido, Bogor, Jawa Barat tahun 1995 selama setahun.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
Tujuh bulan kemudian, pelaku akhirnya berhasil ditangkap personil Tekab 134 pada Desember 2019.
"Tentunya yang baru-baru ini, anggota polisi korban penusukan di Jakabaring pada 14 Juni lalu. Tak sampai dua hari, tim kami gabungan Tekab 134, Ranmor, Pidum dengan Jatanras Polda Sumsel, berhasil mengungkapnya setelah sempat terjadi baku tembak dengan salah seorang pelaku yang membawa senpi laras panjang milik korban penusukan," kata Tohirin.
DUKUNGAN KELUARGA
Bertugas sebagai anggota Polri yang banyak menghabiskan waktu di lapangan, berhadapan dengan pelaku kejahatan, bahkan mempertaruhkan nyawa, tak membuat keluarga Tohirin 'memborgol' kepala keluarga mereka.
Menurut Tohirin, keluarga terutama istri justru sangat mendukung profesinya itu.
"Walaupun jarang pulang, kebanyakan di luar, keluarga selalu berdoa dan mendukung saya. Inilah penyemangat utama saya selain tentunya secara spiritual, saya senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa," ujar suami dari Dr. Desi Wardiah dan ayah dari Erdi Arafi, Nabila dan Khairan ini.
Tohirin memiliki prinsip dalam hidup, baik sebagai insan manusia maupun sebagai anggota Polri, melakukan kerja dengan ikhlas dan dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.
"Apapun urusan saya di dunia ini, profesi, pekerjaan, hambatan, kesulitan apapun, saya serahkan kepada Yang Mahakuasa. Saya sebagai manusia biasa hanya berusaha dan berdoa, itu saja. Soal hasil dan sebagainya, bagi saya itu hanya bonus saja," kata Tohirin mengakhiri perbincangan.