Corona di Pagaralam

Penambahan Kasus Corona di Pagaralam, Seorang Santri Ponpes di Dempo Utara Positif Covid-19

Seorang santi yang mondok di salah satu pondok pesantren di Dempo Utara Pagaralam positif terinfeksi corona

Tribun Sumsel/ Abriansyah Liberto
Ilustrasi Rapid Test 

Catatan redaksi:

Tribunsumsel.com telah mengganti foto ilustrasi sebelumnya. Pada foto sebelumnya kami menampilkan sebuah foto pasien yang dirawat di rumah sakit di Banyumas yang dirawat oleh seorang petugas medis yang berpakaian APD lengkap. Meski foto pertama tadi adalah ilustrasi, Redaksi menyadari bahwa foto tersebut tak cocok untuk konten berita ini. Kami sampaikan permohonan maaf pada pihak-pihak yang merasa tak nyaman dengan pemilihan foto tadi. Terimakasih

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Seorang santi yang mondok di salah satu pondok pesantren di Dempo Utara Pagaralam positif terinfeksi corona.

"Langsung dijemput oleh tim Gugus Tugas untuk mendapatkan perawatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Pagaralam Samsul Bahri Burlian.

Samsul menyampaikan bahwa beberapa hari lalu tim medis Rumah Sakit Besemah Kota Pagaralam melakukan repid test di sekretariat DPRD Kota Pagaralam dan salat satu Pondok Pesantren

Besok, Warga Makassar yang di Luar Rumah Tak Pakai Masker Siap-siap Dihukum Berat

dr Reisa Broto : Dexamethason Bukan Obat Cegah Corona, Saat Ini Belum Ditemukan Vaksin atau Obat

Pria Beranak 6 di Muara Enim Setubuhi Siswi SMA, Pelaku : Dia Jual Diri Sekali Main Rp 500 Ribu

Dari hasil rapid test yang dilakukan didapati ada satu ASN dari DPRD yang reaktif dan satu santri reaktif.

"Untuk hasil reaktif dua orang tersebut Gugus Tugas langsung mengambil sempel cairan yang bersangkutan untuk dilakukan swab test. Sempel yang ada langsung dikirim ke rumah sakit Umum Muara Enim," ujarnya.

Hari ini, Jumat (19/6/2020) hasil swab keduanya sudah keluar dan hasilnya yaitu ASN DPRD Pagaralam dinyatakan negatif namun santri pondok pesantren hasil swabnya positif.

Tim Gugus tugas juga langsung menutup sementara pondok pesantren tersebut sebagai langkah antisipasi.

"Semua santri dan pegawai di pesantren tersebut kita minta untuk diisolasi selama 14 hari hal ini sebagai langkah pencegahan," tegas Samsul.(one)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved