Protes Kenaikan Tarif Listrik ke PLN, Cuitan dr Tompi Bikin Buzzer Menyerangnya : Mendadak Kampret

Dalam cuitan terbarunya di twitter dr Tompi menegaskan bahwa dirinya sekarang dijuluki sebagai kampret karena protes atas kenaikan tagihan listrik

KOMPAS.com/Yulianus Febriarko
dr Tompi 

Cuitan Tompi mendapatkan respon dari akun PLN.

"Mohon maaf atas kendala yang dialami saat ini ya Kak, agar admin dapat melakukan pengecekan dapat dibantu Id pelanggannya via DM ya," tulis akun PLN.

Masalah yang dihadapi Tompi pada dasarnya sama yang yang dikeluhkan oleh masyrakat lainnya.

Tompi menyebut, satu tempat miliknya dikenai tagihan hingga Rp2,1 juta.

Padahal tempat itu kosong selama pandemi virus corona.

"Untuk kasus saya kmrin: yg satu salah hitung, ada salah Kena minimum bayar 2.1 jt per bulan sementara tempat tutup. Meskipun ada penggantian, namun selama ini tidak ter informasikan dengan baik, tulis Tompi.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak PLN, Tompi kemudian menjelaskan bahwa ternyata ada tarif minimun yang harus disetujui meskipun tidak ada pemakaian.

Tompi pun menyalahkan PLN yang tidak melakukan komunikasi secara benar sehingga banyak masyarakat yang mengeluh tagihan listrik tiba-tiba melonjak drastis.

"Pada tahu gak, kl PLN itu ternyata: ada tarif minimum yang harus disetujui sementara gak ada pemakaian (kecuali sistem prabayar / token isi ulang). Tidak masalah di gw Tidak harus membayar 2,1 jt per bulan meskipun gak dipake. Yg disayangkan adalah hal2 bgini "kurang terinfokan" di awal," ungkap Tompi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved