Berawal dari Ejekan hingga Mahar Rp 100 Ribu, Fakta Pernikahan Nenek 65 Tahun dengan Pemuda 25 Tahun
"Pertama kan saya sering mengejeknya kamu itu sudah dewasa sudah waktunya cari pasangan dan menikah, tetapi justru dia menyatakan cinta kepada saya."
Dikutip dari Sripoku.com, Kepala Desa Bumi Arjo, Joko mengatakan, mahar yang digunakan Ardi untuk menikahi Mbah Gambreng yakni uang tunai Rp 100 ribu.
Mahar tersebut merupakan permintaan dari pihak Mbah Gambreng sendiri.
Pernikahan digelar secara terbatas, karena dalam masa pandemi virus corona.

"Menikah di rumah mempelai perempuan di desa kami. Maharnya Rp 100 ribu," ujar Joko, Senin (8/6/2020).
"Pak RT dan RW hadir, kenapa mahar Rp 100 ribu? Itu permintaan dari mempelai perempuan karena itu sama-sama tidak mampu, jadi diminta mahar segitu," jelasnya.
Kini Ardi tinggal di rumah Mbah Gambreng, yang terletak di dekat pemakaman desa tersebut.
Dekor Pengantin Gratis
Pemilik dekor pengantin bernama Dian, langsung mengunjungi kediaman Mbah Gambreng setelah akad nikah kedua sejoli itu viral di media sosial.
Sebelum tiba di lokasi, dirinya sempat bernazar akan menggratiskan dekor pengantin untuk kedua pasangan.

"Karena acara sebelumnya hanya akad nikah, makanya kami berinisiatif untuk menawarkan supaya mengabadikan momen pernikahannya. Karena Mbah Gambreng juga seniman sama seperti kami."
"Tepat kemarin kami merealisasikannya di rumah Mbah Gambreng di Desa Bumi Harjo, kecamatan Lempuing, kabupaten Ogan Komering Ilir," jelas Dian.
Banyak warga yang datang ke lokasi untuk menyaksikan langsung dan berfoto bersama kedua mempelai.
"Jadi kemaren setiap warga yang datang juga dengan sukarela memberikan sumbangan dan alhamdulillah terkumpul sekitar 500 ribu rupiah," ungkap dia.
(Tribunnews.com/Sripoku.com/TribunSumsel.com/Winando Davinchi)