Pemberangkatan Haji 2020 Dibatalkan

Curhat Calon Jemaah Haji Sumsel Batal Berangkat Ibadah Tahun Ini, 8 Tahun Menunggu : Kami Akan Sabar

Bahkan pasangan suami istri yang sama-sama PNS ini pun rela menyisihkan sebagian gajinya untuk bisa berangkat haji.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Refi dan Erlina calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun 2020, Kamis (4/6/2020). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harapan pasangan Refi Indra dan Erlina untuk berangkat ibadah haji tahun ini pupus sudah setelah pemerintah membatalkan pemberangkatan haji 2020 karena pandemi.

"Pembatalan haji ini sudah keputusan dari pemerintah, maka kami calon jemaah haji cuma bisa pasrah," kata Refi saat dibincangi Tribun Sumsel dikediamannya yang ada di Gang Lintau Jalan Poltek, Kamis (4/6/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan dibatalkannya pemberangkatan tahun ini, ia bersama istrinya menerima keputusan pemerintah dan tidak akan menuntut apa-apa.

Ditodong di Jembatan Ampera, Teguh Berhasil Lari dan Pulang Ngadu ke Kakak, Pria Warga OKI Dihajar

Ahli Mikrobiologi: Orang Non Reaktif dari Rapid Test Justru Harus Lebih Waspada dari yang Reaktif

Rumah Ibadah di Palembang Sudah Boleh Lakukan Kegiatan Keagamaan, Ada Syaratnya Tapi Tidak Sulit

Sebab menurutnya mungkin memang ini sudah ketentuan dari Allah juga.

"Kami tidak akan mengambil kembali uang yang sudah kami setorkan, karena kami tetap ingin berangkat ketika sudah diperbolehkan dan berharap jadi yang prioritas. Dibatalkan di 2020 dan berharap di 2021 sudah normal kembali. Kami akan menunggu dengan sabar," ungkapnya.

Refi yang didampingi sang istri pun mengungkapkan, bahwa ia dan istrinya sudah menunggu selama delapan tahun untuk bisa berangkat haji.

Bahkan pasangan suami istri yang sama-sama PNS ini pun rela menyisihkan sebagian gajinya untuk bisa berangkat haji.

"Saat dijadwalkan akan berangkat tahun 2020 tentu perasaanya kami senang. Namun ternyata tahun ini dibatalkan, karena adanya wabah Covid-19 ini yang memang bukan hanya bencana nasional tapi sudah mendunia maka kami memaklumi pembatalan ini," kata Refi yang bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel sebagai pengawas SMA.

Sebaran Corona di Muratara, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 3 Orang, 2 Bayi dan 1 Lansia 88 Tahun

Sebaran Corona di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel, Jubir : Kasus Baru Cenderung Menurun tapi Belum Bebas

Update Kamis 4 Juni Pagi, Hampir 600 Kasus Positif Covid-19 di Palembang, Berikut Sebarannya

Sedangkan ketika ditanya bagiamana persiapan mau jelang berangkat ternyata ditunda, menurutnya persipannya sudah 100 persen.

Mulai dari fisik, moral, pakaian dan lain-lain sudah kami persiapkan. 

"Kita juga sudah manasik. Untuk perlengkapan selama berangkat haji seperti pakaian dan lain-lain juga sudah kami persiapkan dari jauh-jauh hari. Perlengkapan dari KBIH juga sudah diberikan, namun ya apa mau dikata karena batal harus sabar menunggu lagi," ungkapnya.

Menurutnya, sedih karena tidak jadi berangkat itu pasti, apalagi ini haji untuk pertama kalinya.

"Bagaimana tidak sedih ketika sudah waktunya berangkat dibatalkan dan nggak jadi. Cuma ini karena memang saat ini lagi ada wabah Covid-19 ya mau gimana lagi, pasarah saja."

"Alhamdulillah anak-anak juga mensupport kami, mereka memberikan tanggapan ia tidak apa-apa diterima aja mungkin harus lebih banyak ibadah lagi jelang keberangkatan. Sehingga persiapannya lebih matang," ceritanya.

Dibalik kejadian semua pasti ada hikmahnya, itulah yang juga dirasakan Refi bersama sang istri.

Menurutnya hikmah yang bisa diambil saat ini yaitu lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah dan lebih memaksimalkan lagi persiapan.
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved