Perampokan Kapal Australia di OKI
Kapal Australia Dirampok di Perairan Sumsel, Polair OKI dan Polda Lampung Kerjasama Penyelidikan
Kawanan perompak bersenjata api beraksi di perairan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Wawan Perdana
"Namun tersangka sudah melarikan diri, saat ini masih pengejaran," tandasnya.
Pelaku Diduga 10 Orang
Dipepet dua kapal speedboat, barang berharga kapal layar Hoopla dirampas.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pelaku perompakan kapal layar Hoopla diduga lebih dari satu orang.
"Dari keterangan korban, pelaku diduga berjumlah sepuluh orang," kata Pandra, Rabu 27 Mei 2020.
Lanjutnya, korban tak bisa berbuat apa-apa lantaran diantara pelaku tersebut membawa senjata api.
"Empat dari sepuluh orang pelaku diduga membawa senjata api, sehingga korban tak bisa berbuat apa-apa," tutur Pandra.
Pandra menuturkan korban sempat menekan tombol alat keselamatan pelayaran EPIRB (Emergency Position Indicating Reported Beacon) namun akhirnya mati lantaran sumber tenaga diambil komplotan pencuri.
"Signal emergency tersebut diterima oleh IMO (International Maritime Organization) dan diteruskan kepada Kedubes Australia di Jakarta, kemudian Pihak Kedubes Australia meneruskan info tersebut kepada instansi terkait," tuturnya.
"Termasuk Polri yang kemudian Anggota Dit Pol Air Polda Lampung bersama Polres Tulang Bawang menggunakan Kapal Polisi no Lambung 2001 bergerak menuju titik koordinat dimana korban berada," imbuhnya.
Sempat Berlabuh di Batam
Sebelum dirampok, kapal layar berjenis yacht bernama Hoopla sempat menuju ke Batam.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan korban bernama Kadeus Nobisqi (70) warga Australia mulanya menuju ke Batam menggunakan kapal Hoopla sendirian.
"Kadeus bertolak dari Australia menuju Batam dulu," ungkap Pandra, Rabu 27 Mei 2020.
Lanjutnya, setelah sampai di Batam, Kadeus melanjutkan perjalanan menuju ke Jakarta.