Kisah Pilu Remaja yang 9 Tahun Lalu Rela Jual Ginjal Demi Bisa Beli iPhone, Lihat Kondisinya Kini
Wang yang tinggal di Provinsi Anhui begitu ingin memiliki benda tersebut. Namun, keluarganya yang sederhana tidak mungkin bisa membelikannya.
"Mudah-mudahanlah apa yang telah saya lakukan ini berdampak baik bagi penyembuhan anak saya," jelasnya.
Perawatan
Eli mengatakan, setelah dirinya menjajakan ginjalnya di pelabuhan kemarin. Dinas Kesehatan Karimun langsung ke rumah dan membawa putranya ke RSUD M Sani untuk diberikan perawatan.
Tidak saja itu, sejumlah instansi lainnya juga sudah banyak yang datang memberikan bantuan, diantaranya Polres Karimun yang dipimpin langsung kapolres.
"Saya berharap doa dari warga Kepri atas kesembuhan anak saya ini, karena saya menaruh besar harapan kepada putra saya ini agar bisa menjadi orang yang berguna untuk orangtua, keluarga, masyarakat sekitar maupun untuk bangsa," ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Karimun AKBP Hengky menilai langkah yang ditempuh Eli untuk menjual ginjal lantaran kekurangan biaya sangat miris.
Untuk itu, setelah mendapatkan informasi tersebut, dirinya beserta rombongan langsung mendatangi kediaman Eli.
"Kedatangan kami kemarin ntuk menjenguk langsung kondisi Elandra sekaligus memberikan bantuan agar dapat meringankan beban keluarga," kata Hengky.
Hengky juga menyampaikan rasa simpatinya kepada pihak keluarga dan berharap pihak keluarga untuk tetap sabar, serta berdoa untuk kesehatan Elandra agar bisa kembali sembuh dan dapat berkumpul lagi bersama keluarga. (TribunStyle/Galuh Palupi/Kompas/Hadi Maulana)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Seorang Ayah Tawarkan Ginjal untuk Biaya Pengobatan Tumor Otak Anaknya".
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 9 Tahun Lalu Remaja Ini Rela Jual Ginjal Demi Bisa Beli iPhone, Lihat Kondisinya Kini, Memilukan!, https://style.tribunnews.com/2020/05/25/9-tahun-lalu-remaja-ini-rela-jual-ginjal-demi-bisa-beli-iphone-lihat-kondisinya-kini-memilukan?page=all.
Penulis: galuh palupi
Editor: Agung Budi Santoso