Sejak Banyak Toko Tutup, Epdi Tak Lagi jadi Kuli Panggul, Narik Becak: Yang Penting Ada yang Dimakan

Semenjak wabah Corona, banyak toko-toko tutup maupun yang memasok barang ke pertokoan tidak ada lagi sehingga yang akan menggunakan jasanya tidak lagi

Editor: Weni Wahyuny
SRIPOKU.COM/ARDHANI
Epdi, salah satu penerima bantuan dari Baznas/kolase 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Raut Wajah salah seorang tukang becak yakni Epdi (42) warga Desa Karang Raja, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim, sumringah.

Pasalnya ia menjadi salah satu penerima Sembako dari Baznas Kabupaten Muaraenim di Muaraenim, Kamis (7/5/2020).

"Saya sangat berterimakasih sekali, mudah-mudahan yang memberi mendapat balasan dari Allah SWT," ujar ayah dua anak ini.

Menurut Epdi, sebelum wabah Corona ia adalah kuli panggul yang digunakan jasanya dipertokoan.

Namun semenjak wabah Corona, banyak toko-toko tutup maupun yang memasok barang ke pertokoan tidak ada lagi sehingga yang akan menggunakan jasanya tidak lagi.

Akibatnya penghasilan dari kuli panggul tidak ada lagi sehingga ia focus banting stir menjadi tukang becak untuk menghidupi keluarganya.

"Jadi kuli susah, jadi tukang becak juga susah, tidak ada pemasukan lagi. Makanya ketika ada bantuan tentu sangat membantu sekali bagi kami. Akuni (saya ini) kuli, hanya sekali-kali jadi tukang becak jika tidak ada orderan, namun sekarang terpaksa fokus jadi tukang becak karena tidak ada keahlian lain," ujarnya.

Masih dikatakan Epdi, semenjak pendapatan mereka turun, praktis untuk makan sehari-hari seadanya.

"Yang penting ada yang bisa dimakan sudah bagus. Seperti makan nasi dengan lauk mie saja sudah cukup yang penting ada beras. Dan kami tidak tahu kedepannya jika kondisi perekonomian seperti ini," ujarnya.

Diketahui, untuk membantu para Mustahik (orang yang berhak menerima Zakat) terutama yang terkena dampak Covid 19, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Muaraenim, membagikan ribuan paket Sembako di depan pos jaga SDIT Rabbani Muaraenim, Kamis (7/5/2020).

"Hari ini, kita berikan kepada tukang becak, sebelumnya kaum Dhuafa sembako dan Rp 100 ribu uang tunai," ujar Ketua Baznas Kabupaten Muaraenim H Syachril disela-sela pembagian Sembako untuk para tukang becak.

Menurut H Syachril, Pemberian Sembako ini selain memang harus dilakukan untuk yang berhak yakni para Mustahik, juga untuk membantu meringankan sedikit beban hidup para Mustahik yang sangat terdampak oleh Virus Covid 19 ini.

Sebab pendapatan mereka sangat turun drastis, bahkan ada yang tidak sama sekali dan ada yang harus banting stir profesi untuk mencari nafkah.

Dikatakan Syachril, bantuan Sembako ini untuk para Mustahik antara lain kaum dhuafa, mualaf, guru mengaji dan tukang becak.

Adapun bantuan tersebut untuk kaum dhuafa sebanyak 694 orang berupa Sembako senilai Rp 150 ribu dan uang tunai Rp 100 ribu sehingga total bantuan Rp 250 ribu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved