Corona di Muratara

Mahasiswa Muratara Demo di Tengah Pandemi Corona, Minta Pemkab Perhatikan Tenaga Medis

Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Rabu (6/5/2020)

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Rahmat Aizullah
Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Rabu (6/5/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi di depan kantor Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Rabu (6/5/2020).

Mahasiswa asal Muratara yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah ini pulang ke tanah kelahiran untuk menyuarakan aspirasi.

Jumlah mahasiswa yang demonstrasi memang tidak banyak, namun mereka mengaku keterwakilan dari seluruh kecamatan di Muratara.

Aksi demonstrasi ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Muratara dan Satpol PP Kabupaten Muratara.

Ada tiga tuntutan utama yang disuarakan para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi ini.

Mulai Besok Angkutan Udara, Kereta Api, Laut, Bus Beroperasi Lagi, Ini Tanggapan DPR RI

Pertama, mahasiswa meminta Pemkab Muratara lebih transparan terhadap realisasi anggaran Covid-19 yang mencapai Rp 46 miliar.

Kedua, meminta Pemkab Muratara lebih memperhatikan tenaga medis, baik yang bertugas menangani Covid-19 maupun tenaga medis lainnya.

Ketiga, meminta Bupati dan Wakil Bupati Muratara beserta jajaran yang terkait untuk lebih bersinergi dalam menangani pandemi Covid-19.

Aksi demonstrasi ini berlangsung alot lantaran mahasiswa menolak dipertemukan dengan pejabat selain Bupati.

Sejumlah petinggi Pemkab Muratara mencoba membujuk mahasiswa dan meminta perwakilan dari mereka untuk mengadakan audiensi.

Mirip Pasar Salatiga, Pedagang dan Pembeli Pasar Lemabang Palembang Jaga Jarak Gunakan Jalan Raya

Namun mahasiswa menolak karena mereka menginginkan Bupati Muratara menemui mahasiswa secara langsung di luar.

"Kami tidak mau orang lain, kami hanya minta Bupati yang menemui kami secara langsung, dia bapak kami," teriak salah satu orator.

Mahasiswa menilai penanganan Covid-19 di Kabupaten Muratara terkesan lambat dan kurang serius.

Mahasiswa menegaskan, kehadiran mereka murni untuk kepentingan rakyat dan tidak ditunggangi kepentingan politik.

Setelah menyampaikan orasi hampir dua jam, Bupati Muratara yang ditunggu tidak kunjung menemui mahasiswa.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved