Berita Palembang
Ditengah Pandemi Corona Terpantau 1.113 Titik Hotspot di Sumsel Dari Januari-April
Ditengah Pandemi Corona Terpantau 1.113 Titik Hotspot di Sumsel Dari Januari-April
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Saat ini wilayah provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) masih sering diguyur hujan.
Meski masih berada di musim penghujan namun sebaran titik hotspot masih terpantau di wilayah Sumsel.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan titik hotspot sebenarnya sudah terpantau sejak Januari.
Setidaknya, dalam rentang waktu Januari hingga pertengahan April 2020 ada sekitar 1.113 titik hotspot yang tersebar di sejumlah wilayah.
"Hanya saja, titik hotspot yang terdeteksi belum bisa dipastikan apakah karena kebakaran hutan dan lahan atau karena sebab lainnya," katanya, Senin (27/4/2020).
Ansori menyebutkan, sebaran titik hotspot paling banyak berada di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 266 titik, kemudian disusul Muara Enim dengan 204 titik dan Musi Banyuasin dengan 192 titik.
Ansori menerangkan pantauan hotspot saat ini dilakukan melalui 5 satelit yakni melalui satelit Aqua, Landsat-8, NOAA, SNPP dan Terra.
Menurut dia, melalui lima satelit tersebut proses pendeteksian hotspot dirasa lebih efektif dan lebih baik dibanding sebelumnya.
"Masing-masing satelit punya keunggulan tersendiri, tapi yang jelas pendeteksiannya bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Dijelaskan Ansori, meski banyak terdeteksi titik hotspot, namun kondisi cuaca saat ini tidak memungkinkan api untuk menyebar lebih besar sebab curah hujan yang dimiliki Sumsel masih tinggi.
Hal ini juga menyebabkan lahan gambut tergenangi oleh air sehingga titik api tidak sampai menyebar.
"Kalau berdasarkan prediksi BMKG, kemarau baru jatuh pada Dasarian ketiga bulan Mei. Jadi sampai sekarang lahan masih tetap basah," jelasnya.
Ansori menegaskan saat ini pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti lakukan sosialisasi bahaya Karhutlah ke masyarakat.
"Sosialisasi dan penyuluhan ini dilakukan oleh masing-masing institusi seperti Dinas Pertanian memberikan penyuluhan bagaimana mengolah lahan dengan cara tanpa dibakar.
Lalu dinas lain juga melakukan berbagai upaya dengan caranya tersendiri," terangnya.