Kisah Kim Il Sung Kakek dari Kim Jong Un Dirikan Korea Utara, Ternyata Mantan Tentara Uni Soviet

Suksesi di negara paling tertutup di dunia, Korea Utara menjadi perhatian media barat setelah beredar kabar sang diktator Kim Jong Un

Editor: Moch Krisna
Vasily Yegorov/TASS
Kim Il-sung mengunjungi Moskow. 

Pertempuran Pochonbo membuat Kim Il-sung masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Jepang.

Jepang melancarkan perburuan terhadap Kim Il-sung.

Kim Il-sung di antara para gerilyawan
Kim Il-sung di antara para gerilyawan (domain publik)

Jepang bertekad untuk melenyapkan Kim Il-sung selamanya, dan mengirim detasemen hukuman ke Manchuria, yang kemudian menjadi negara boneka Manchukuo.

Banyak kawan Kim Il-sung tewas dalam bentrokan yang terjadi di kemudian hari.

Akibatnya, perlawanan pun menurun.

Pada akhir 1940, situasi berubah menjadi kritis.

Untuk menyelamatkan diri serta para pengikutnya, Kim Il-sung memimpin sekelompok kecil partisan melintasi Sungai Amur ke wilayah Soviet untuk bersembunyi hingga keadaan lebih aman.

Kesunyian Mengalir ke Amur
Tak ada yang aneh tentang partisan Korea yang mencari perlindungan di Uni Soviet.

Setelah diverifikasi otoritas Soviet, mereka biasanya diizinkan untuk tinggal dan dimanfaatkan dengan baik.

“Beberapa masuk ke dalam Tentara Merah, sementara yang lain mengambil kewarganegaraan Soviet dan bekerja di pertanian dan ada pula yang bekerja di industri meski sangat sedikit,” tulis sejarawan Andrei Lankov dalam bukunya tentang Korea Utara.

Setelah beberapa bulan berada di kamp Soviet untuk partisan, Kim Il-sung mendaftar ke Sekolah Infanteri Khabarovsk sementara pemeriksaan tengah berlangsung.

Selama dua tahun berikutnya, ia mempelajari ilmu militer di bawah pimpinan perwira-perwira Soviet.

Dari kiri: Kim Il-sung, A.I. Mikoyan, Andrei Gromyko, Pak Huen Yung, dan Hong Myung Hui melewati barisan penjaga kehormatan di Stasiun Yaroslav, Moskow (Maret, 1949).
Dari kiri: Kim Il-sung, A.I. Mikoyan, Andrei Gromyko, Pak Huen Yung, dan Hong Myung Hui melewati barisan penjaga kehormatan di Stasiun Yaroslav, Moskow (Maret, 1949). (Arsip Korea)

“Mungkin untuk pertama kalinya, setelah sepuluh tahun kelaparan, kelelahan, bahaya, dan terus-menerus berpindah tempat, Kim Il-sung bisa beristirahat dan merasa aman,” tulis Lankov.

Di Khabarovsklah istri dan sekaligus rekan seperjuangannya, Kim Jong-suk, melahirkan seorang anak, yang terdaftar sebagai Yuri Irsenovich Kim.

Namun, ia ditakdirkan menjadi terkenal sebagai penerus ayahnya dan pendiri program nuklir Korea Utara dengan nama yang berbeda: Kim Jong-il.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved