Berita Prabumulih

Sempat Heboh, Ternyata Warga Tanjung Menang Prabumulih Meninggal Bukan karena Corona

Selain mengetahui riwayat tersebut, warga juga melihat petugas medis 119 dari Dinkes Prabumulih berpakaian APD lengkap

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Petugas medis memakai alat pelindung diri mendatangi rumah warga Desa Tanjung Menang, Kecamatan Prabumulih Selatan, kota Prabumulih, Sumsel, Selasa (14/4/2020). Warga itu meninggal bukan karena Corona. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Warga kota Prabumulih khususnya yang tinggal di Desa Tanjung Menang, Kecamatan Prabumulih Selatan, kota Prabumulih, Sumsel, sempat heboh, Selasa (14/4/2020).

Penyebabnya seorang perempuan warga Desa Tanjung Menang inisial (EM) meninggal dunia.

Warga saat itu takut karena dikira merupakan korban akibat wabah virus corona.

Warga menduga hal itu lantaran almarhum EM memiliki riwayat sebelumnya pernah menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) pihak RSUD Prabumulih namun dinyatakan sembuh atau sehat.

Selain mengetahui riwayat tersebut, warga juga melihat petugas medis 119 dari Dinkes Prabumulih berpakaian APD lengkap.

Masyarakat Miskin Muaraenim Bakal Dapat Tambahan Dana

Padahal layanan 119 memang telah memberlakukan standar keamanan menggunakan APD lengkap dalam mendatangi warga.

Petugas pelayanan PSC 119 Prabumulih mendatangi lokasi lantaran ingin menjelaskan jika yang bersangkutan bukan meninggal karena covid 19 namun karena sakit.

Kedatangan para petugas medis itu kemudian difoto warga dan mendadak viral di dunia maya kota Prabumulih.

"Nah ado apo di Tanjung Menang, PSC 119 datang pakaian lengkap". tulis netizen disertai foto petugas medis dengan APD lengkap memakai Face Shield.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Happy Tedjo ketika diwawancarai wartawan mengatakan petugas PSC 119 memang tiap turun ke lapangan mengenakan APD lengkap.

"Memang PSC 119 berpakaian lengkap seperti itu, itu untuk keselamatan petugas medis dan mengantisipasi hal tidak diinginkan," bebernya.

2.000 Alat Rapid Test Tiba di Prabumulih, Wali Kota Ridho Yahya Langsung Pakai Ini Hasilnya

Terkait pasien, Tedjo mengatakan jika warga tersebut meninggal karena sakit bukan karena corona. "Memang pernah menjalani perawatan tim medis dan isolasi mandiri namun sembuh dan negatif dari corona," katanya.

Tedjo mengharapkan, masyarakat kota Prabumulih untuk tidak mudah panik dan langsung memvonis seseorang kena corona apalagi meninggal dunia namun harus memastikan lebih dulu sebelum langsung share. "Kami juga imbau agar warga jangan panik ketika PSC 119 turun lapangan, karena mereka memang mengenakan APD lengkap," imbaunya.

Sementara penjelasan tim medis menyebutkan jika almarhum EM mengalami sakit maagh kronis, asam urat dan jantung lalu, Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 14.00 dibawa ke rumah sakit umum Prabumulih.

Setelah menjalani perawatan, pada Minggu (12/4/2020) siang korban sehat dan kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga namun disuruh isolasi mandiri oleh pihak rumah sakit selama 14 hari.

Namun pada Selasa (14/4/2020) pukul 09.00 korban meninggal dunia di rumah, namun karena riwayat sakit membuat warga takut.

Warga Muratara Meninggal Berstatus PDP Belum Tentu Positif Corona, Masih Tunggu Hasil Swab

Lalu kepala desa dan perangkat menghubungi dinas kesehatan dan pihak rumah sakit untuk menjelaskan pasien tersebut.

"Petugas darang untuk menjelaskan jika jenazah tidak terindikasi Covid 19 dan jenazah boleh dikuburkan secara mestinya," ungkap tim medis RSUD Prabumulih kepada wartawan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved